Oleh : Pdt Porisman DM Lubis
Janji keselamatan yang disampaikan
Allah melalui nabi Yesaya ini menjadi kekuatan bagi umat Israel yang
masih hidup dalam pembuangan. Di dalam keterpurukan dan keputusasaan
Firman Tuhan menyapa mereka akan keselamatan yang akan datang atas
mereka.
Dalam nas kita ini Tuhan menyapa mereka
dengan pertanyaan: “Siapakah seperti Aku?”. Walaupun
bangsa itu telah berdosa dihadapan Allah, namun kasih setia Tuhan
adalah kekal atas hidup mereka, dan mereka seharusnya menyadari bahwa
tidak ada ilah-ilah lain yang dapat menyelamatkan mereka selain dari
Allah, justru ilah-ilah itu akan membawa mereka kepada kesengsaraan
hidup.
Dalam keterpurukan mereka di
pembuangan, mereka harus hidup ditengah-tengah kehidupan orang yang
menyembah banyak berhala. Namun Firman Tuhan menguatkan mereka bahwa
Dia adalah yang terdahulu dan yang terkemudian. Bahwa Allah yang
menyertai nenek moyang mereka juga tetaplah Dia yang akan
menyelamatkan mereka dari pembuangan. Tidak ada ilah-ilah lain yang
dapat menyelamatkan mereka selain dari Allah, tidak ada sesuatu hal
yang baik akan mereka dapatkan jika menjauh dari Allah. Tuhan
menantang kita untuk mengungkapkan adakah allah-allah lain atau
ilah-ilah lain yang sanggup menyatakan hal-hal yang akan datang.
Sebab masa depan hanya ada pada Tuhan saja dan keselamatan hidup
hanya ada pada kuasa dan kendali Tuhan.
Pertanyaan tersebut menyapa kita juga
saat ini, dapatkah kita menyamakan atau membandingkan Allah dengan
segala sesuatu yang ada di muka bumi ini? Namun kekawatiran dan
ketakutan hidup terkadang membuat banyak orang harus takluk kepada
pekerjaan iblis untuk menyembah hal-hal yang sia-sia. Kekawatiran dan
ketakutan hidup membuat orang telah memandang masalah dan kesulitan
lebih besar dari daripada Allah. Karena kekawatiran, ada orang yang
mengecilkan kekuatan Allah dan lebih meyakini pekerjaan-pekerjaan
iblis untuk mengatasi masalahnya. Terlebih ketika ada orang yang
hanya mengharapkan sesuatu yang kelihatan secara fisik dari Tuhan
sementara dia tidak menyadari kasih Tuhan lebih dari sesuatu yang
kelihatan, dalam 2 Korintus 4:18 dikatakan: "karena yang tidak
kelihatan itu kekal dan yang kelihatan itu sementara". Sebab
dunia dan segala isinya akan lenyap, hanya kasih Allah saja yang akan
kekal sampai selamanya. Tuhan Yesus berfirman: “Manusia hidup
bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari
mulut Allah” (Matius 4:4).
walaupun sepertinya kita tidak melihat Allah, namun kita sedang
berjalan bersama Tuhan menuju kekekalan.
“Janganlah gentar dan janganlah
takut” menjadi seruan keselamatan kita dari Tuhan yang
menjadikan kehidupan ini. Tuhan tidak pernah meninggalkan umatNya,
justru kasihNya adalah kekal bahkan dengan mengaruniakan anakNya yang
tunggal Tuhan kita Yesus Kristus. Sehingga kita tidak lagi gentar dan
takut menjalani kehidupan sebab Allah beserta kita, dan hal ini telah
menjadi penggenapan janji keselamatan seperti nubuat yang disampaikan
oleh Yesaya.
Dalam perjalanan kehidupan kita, pasti
akan berhadapan dengan problematika hidup yang silih berganti, dan
sebagai anak-anak Tuhan kita juga harus tetap jeli dan waspada sebab
kita akan berhadapan kondisi hidup yang mendorong kita mengharapkan
sesuatu yang kelihatan untuk lebih mencintai tubuh yang akan lenyap
dan melupakan Allah yang kekal. Kita harus mampu melawan segala
bentuk-bentuk penyelesaian masalah dengan cara-cara yang menjauhkan
kita dari kuasa dan kekuatan Allah. Biarlah kita selalu memiliki
keyakinan dan iman yang teguh kepada Tuhan bahwa “Ada pelangi
dibalik badai”
Tidak ada sesuatu di dunia ini yang
akan memimpin kita kepada keselamatan yang kekal selain dari pimpinan
Allah saja. Sebab itu jangan pernah menyerahkan keselamatan hidup
kita kepada apapun yang ada dalam dunia ini selain kepada Tuhan.
Tidak ada alternatif keselamatan, sebab jalan keselamatan hanya satu,
yaitu di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus.
Beginilah firman TUHAN:
"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri,
dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!"
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
YEREMIA 17: 5+7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar