Kamis, 24 April 2014

TELUR PASKAH DAN MAKNANYA

Telur Paskah


Telur Paskah mempunyai latar belakang dalam budaya purba. ‘Telur’ merupakan simbol yang amat penting dalam mitologi purba, terutama mitologi di negeri India dan Mesir. Di sana dipercayai secara umum bahwa jagat alam ini bermula dari sebutir telur yang amat besar. Telur ini sebegitu besarnya sehingga ia mampu menghubungkan surga dan bumi. Telur juga berhubungan erat dengan ¡§Ritus Kesuburan¡¨ di musim semi oleh orang Indo-Eropa pada masa pra-kristen, terutama mereka yang menduduki pulau Kreta serta orang-orang Persia. Orang Mesir dan Persialah yang memulai memberikan hiasan warna-warni pada telur pada upacara ritus kesuburan itu.

Orang Yunani memberikan warna khusus pada telur Paskah yakni warna merah sebagai simbol Darah Kristus. Mereka menggunakan telur yang sudah direbus dan diwarnai pada hari Kamis Putih, dan dibagikan kepada umat pada hari Minggu Paskah. Telur itu tidak untuk dimakan, tetapi setiap orang berusaha memukul hancur telur yang dimiliki teman lain dengan menggunakan telur yang dia miliki , sambil juga berusaha menjaga agar telur miliknya tak sampai pecah. Pemilik telur terakhir yang tidak retak dan pecah adalah pemenangnya, dan diyakini bahwa ia akan dilimpahi keberuntungan tertentu oleh DIA yang telah bangkit.

Dalam kalangan Kristen, Telur adalah simbol kebangkitan. Sebutir telur yang sudah dieram, lalu pecah dan menetaskan anak-anak ayam, dianggap sebagai simbol Yesus yang keluar dari Kuburnya menuju kehidupan baru yang kekal, kehidupan yang tidak akan berakhir dengan kematian lagi. Seiring dengan perjalanan waktu, makna simbolik dari telur paskah sebagaimana digambarkan di atas dilupakan, dan di jaman ini penekanan telur paskah telah beralih pada Keindahan lahirnya yang penuh dihiasi warna-warni. Telur Paskah yang dibuat dari Coklat atau jenis ‘candy’ yang lainnya menjadi kesukaan khusus di masa Paskah.

Selamat menikmati telur Paskah, sambil tidak melupakan makna simbolik di baliknya.


Tarsis Sigho

Minggu, 20 April 2014

Arti Penting Kebangkitan Tuhan Yesus


Makna Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus




Tanpa kebangkitan, iman Kristen tidak mungkin muncul. Murid-murid-Nya hanyalah simbol kekalahan dan kehancuran. Mungkin mereka akan mengingat Yesus sebagai guru terkasih mereka, dan penyaliban hanya akan melenyapkan harapan akan mesias. Salib akan kelihatan menyedihkan dan memalukan sebagai akhir karir Yesus.
Kekristenan mula-mula sangat bergantung kepada kepercayaan murid-murid-Nya bahwa Tuhan telah membangkitkan Yesus dari kematian
.

Jika ditanya mengapa kebangkitan Yesus Kristus disebut sebagai bukti diri-Nya adalah Anak Allah?
Jawabnya:

1.  Dia bangkit dengan kuasa-Nya sendiri. Dia mempunyai kuasa untuk memberikan nyawa-Nya dan untuk mengambilnya kembali (Yohanes 10:18). Ini tidak bertentangan dengan pasal lain yang menyatakan Yesus dibangkitkan oleh kuasa Bapa, karena Bapa dan Anak bekerja bersama-sama, seperti halnya penciptaan, tiga pribadi Allah, yaitu: Bapa, Anak dan Roh Kudus bekerja sama secara harmonis.

2. Secara jelas Yesus telah menyatakan bahwa Ia adalah Anak Allah, kebangkitan-Nya dari kematian merupakan materai/persetujuan dari Allah Bapa akan kebenaran pernyataan-Nya. Jika Allah tidak menyetujui pernyataan Yesus sebagai Anak Allah, maka Allah tidak akan membangkitkan Yesus dari kematian.
Kenyataannya Allah membangkitkan Yesus dari kematian, seolah Allah Bapa mengatakan: "Engkaulah Anak-Ku, hari ini Aku menegaskan sejelas-jelasnya."

Khotbah Petrus saat hari Pentakosta juga berdasar kepada Kebangkitan Kristus (Kisah Para Rasul 2:14-40). Tidak sekedar tema khotbah, tetapi menekankan pentingnya kebangkitan. Kalau ajaran kebangkitan dihilangkan, maka semua ajaran kekristenan akan hilang.

Kebangkitan merupakan:
1. Penjelasan kematian Yesus
2. Penggenapan nubuat dalam Perjanjian Lama tentang Mesias
3. Sumber kesaksian murid-murid
4. Alasan pencurahan Roh Kudus
5. Menegaskan posisi Yesus sebagai Mesias dan Raja.

Tanpa kebangkitan, posisi Yesus sebagai Mesias dan Raja tidak akan terjelaskan.
Tanpa kebangkitan, pencurahan Roh Kudus akan meninggalkan misteri yang tidak dapat dijelaskan.
Tanpa kebangkitan, sumber kesaksian murid-murid hilang.

Kebangkitan adalah penggenapan dari nubuat mengenai Mesias yang akan bangkit di dalam Mazmur 16:10, 'tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.'

Jelaslah bahwa khotbah pertama kekristenan berdasar kepada Yesus yang telah bangkit.

Perjanjian Baru bergaung kepada  fakta Kebangkitan Yesus. Injil-injil mencatat  pernyataan Yesus bahwa Ia akan dikhianati, dibunuh dan bangkit lagi. Mereka menyaksikan  bahwa kubur telah kosong dan Ia menampakkan diri kepada murid-murid-Nya seperti yang telah dikatakan-Nya.

Kisah Para Rasul mencatat Kebangkitan Kristus sebagai fakta dan membuatnya menjadi pusat pengajaran.

Surat-surat dalam Perjanjian Baru dan Kitab Wahyu menjadi tak berarti tanpa kebangkitan Yesus.

Kebangkitan diterima baik oleh:
- Keempat Injil yang terpisah
- Sejarah kekristenan mula-mula (Kisah Para Rasul)
- Surat-surat: Paulus, Petrus, Yohanes, Yudas, dan Surat Ibrani.

Ada banyak kesaksian yang dapat dipercaya. Dan karena Perjanjian Baru adalah kesaksian sejarah yang dapat dipercaya, maka Kebangkitan Kristus adalah fakta obyektif yang dapat dipercaya.

Sejak awal, kekristenan mula-mula secara bersama-sama memberikan kesaksian mengenai kebangkitan Kristus. Ini merupakan dasar pengajaran dan iman gereja dan telah masuk ke dalam literatur Perjanjian Baru. Jika semua pasal yang berhubungan dengan Kebangkitan dihilangkan, maka akan didapatkan Perjanjian Baru yang kacau, yang tidak dapat dijelaskan. Kebangkitan secara kuat masuk ke dalam kehidupan orang Kristen mula-mula. Ini muncul dalam kubur, lukisan-lukisan dinding, muncul dalam himne, dan menjadi tema yang kuat dalam penulisan-penulisan pembelaan iman Kristen pada empat abad pertama.

Jika kebangkitan bukan peristiwa sejarah, maka kuasa kematian tetap tidak dikalahkan; Kematian Kristus menjadi tidak ada artinya, dan umat yang percaya kepada-Nya tetap mati dalam dosa. Keadaannya akan tidak berbeda dengan sebelum mendengar nama-Nya.

Sulit untuk menggambarkan  depresi yang hebat akibat penyaliban Yesus yang  dialami para murid. Mereka tidak memiliki konsep bahwa kebangkitan lebih berarti daripada kematian. Mereka berpikir bahwa Mesias akan memerintah selamanya (Yohanes 12:34). Tanpa percaya kepada kebangkitan Yesus, tidak mungkin para murid percaya kepada Yesus yang hanya mati saja.

Kebangkitan mengubah bencana menjadi kemenangan. Karena Tuhan telah membangkitkan Yesus, maka Yesus secara tegas dinyatakan sebagai Mesias.  Dengan demikian makna penyaliban, oleh karena kebangkitan, kematian yang memalukan itu berubah menjadi kematian yang berperan dalam penyelamatan umat manusia.

Tanpa kebangkitan, maka kematian Yesus hanyalah kutukan Tuhan, tetapi dengan kebangkitan, maka kematian Yesus sekarang dilihat sebagai suatu peristiwa dimana pengampunan dosa umat manusia sudah terjadi.

Tanpa kebangkitan, kekristenan tidak pernah terjadi, para murid hanya melihat Yesus sebagai guru yang baik dan tidak akan pernah percaya bahwa Yesus adalah mesias.

Kebangkitan adalah fakta penting, karena kebangkitan menggenapkan keselamatan kita. Yesus datang untuk menyelamatkan kita dari dosa, dan sebagai akibatnya menyelamatkan kita dari kematian.

Kebangkitan juga membuat perbedaan yang tajam antara Yesus dengan semua pendiri agama. Tulang-tulang dari semua pendiri agama, selain Yesus, masih berada di bumi, tetapi kubur Yesus kosong.

Dampak dari kebangkitan, besar. Hidup menjadi memiliki harapan, kehidupan lebih berkuasa daripada kematian, kehidupan pada akhirnya menang.
Tuhan telah menyentuh kita di sini, Tuhan telah mengalahkan kematian, musuh terakhir kita.

Kebangkitan telah mengubah  hidup para murid sebelum dan sesudah kebangkitan. Sebelum melihat kebangkitan, mereka lari, menyangkal Gurunya. Mereka berkumpul dan bersembunyi dalam ketakutan dan kebingungan. Setelah melihat kebangkitan, mereka diubah dari ketakutan menjadi rasul yang berani dan percaya diri, menjadi penginjil yang mempengaruhi dunia, bersedia mati martir dan bersukacita sebagai utusan Kristus.

Kepada siapakah Saudara mempercayakan hidupmu? Apakah yang engkau percayai mempunyai kuasa kebangkitan? Apakah yang engkau percayai mempunyai kuasa terhadap kematian?

Jika engkau belum mempercayai Yesus, percayakan hidupmu sekarang juga kepada Yesus yang telah bangkit dan mengalahkan kuasa kematian.
Jika engkau mau percaya kepada Yesus, kematian bukan hal yang menakutkan Saudara lagi dan kebangkitan maupun hidup yang kekal akan Saudara terima. Maukah Saudara?

Sumber:
Josh McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict, Thomas Nelson Publisher

Kristus Yesus bangkit  dan hidup kembali pada hari ke tiga sesudah kematian tubuh-Nya di kayu salib. Kebangkitan
Kristus Yesus dari kematian adalah peristiwa  ketika Yesus Kristus  yang secara fisik telah mati hidup kembali mengalahkan kematian.  Tubuh kebangkitan Kristus meski berbeda dari tubuh lama-Nya, namun masih memiliki kaitan dengan yang lama karena , misalnya rupa-Nya  masih sama sehingga bisa dikenal oleh para murid-Nya  dan bekas luka di tangan-Nya masih ada (Yoh. 20:25-28).

Kebangkitan Kristus dari kematian amatlah penting bagi orang Kristen, karena memberikan status hukum kebenaran di hadapan Allah (Rom. 4:24-25), memperlihatkan betapa hebat-Nya kuasa dalam diri orang Kristen (Ef. 1:18-20), dan memberikan kehidupan penuh harapan (1Pet. 1:3-4).

  1. KEBANGKITAN KRISTUS MENGHASILKAN KEBENARAN KITA (Rom. 4:23-25)    "Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja,  tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kitapun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati,  yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.  (Rom 4:23-25 ITB).
    • Kebenaran di sini secara theologis merupakan status hukum (judicial) yang Allah, selaku Hakim Maha Adil, anugerahkan kepada kita.
      • Kebenaran merupakan antonim / kebalikan dari vonis bersalah / berdosa dengan segala hukumannya yang Allah selaku Hakim Maha Adil nyatakan kepada manusia.   
      • Kebenaran menunjukkan keadaan hubungan kita dengan Allah, yakni Dia memandang kita bukan sebagai orang berdosa / bersalah yang patut dihukum, tetapi sebagai orang benar / tidak bersalah (meskipun dalam kenyataannya secara moral kita telah berdosa/bersalah).
    • Kebenaran kita merupakan karya kebangkitan Kristus Yesus dari kematian.
      • Kita dibenarkan bukan karena hasil usaha, perbuatan, dan kebaikan kita.    
      • Kita dibenarkan karena karya kebangkitan Kristus dari kematian.   
      • Jika kematian-Nya di kayu salib terjadi karena dosa kejahatan kita, maka kebangkitan-Nya dari kematian terjadi karena / demi pembenaran kita.
    • Cara kita mendapatkan kebenaran adalah dengan iman / percaya kepada Dia yang telah membangkitkan Kristus Yesus. "... karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, ..."
      • Secara subjektif iman (pistis) adalah sikap hati tanpa keraguan sedikitpun dalam berharap dengan penuh kesetiaan hanya pada janji Allah dan kuasa-Nya dalam mewujudkan janji-Nya itu bagi kita (band. Rom. 4:18-22).   
      • Secara objektif iman (pistis) kita tertuju kepada Dia yang telah membangkitkan Kristus dari kematian dan janji-Nya bahwa kebenaran hanyalah oleh iman dalam Kristus Yesus saja (Rom 3:22).
    • Hasil dari kebenaran dalam Kristus
      • Kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah (Rom. 5:1)
      • Kita pasti diselamatkan dari murka Allah (Rom. 5:9)
      • Kita kelak pasti menerima kemuliaan Allah (Rom. 5:2).
  2. KEBANGKITAN KRISTUS MEMBERIKAN KEHIDUPAN BARU KITA (1Pe 1:3-7)     Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,  untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.  Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.  Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.  Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
    • Kebangkitan Kristus memberikan hidup yang penuh harapan.
      • Karena Kristus telah bangkit mengalahkan kematian, maka kehidupan orang Kristen tidak berakhir pada saat kematian tubuhnya.    
      • Karena Kristus telah bangkit mengalahkan kematian, maka orang Kristen memiliki harapan untuk memiliki suatu harta kekayaan yang abadi, yang tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, dan tidak dapat layu, yang tersimpan di surga (1Pet. 1:4).
    • Kebangkitan Kristus dari kematian memberikan kehidupan baru bagi orang percaya.
      • Karena kebangkitan-Nya, orang Kristen memiliki kehidupan baru.
        • Kehidupan baru ini bukanlah sekedar pembaharuan dari kehidupan yang sudah ada sebelumnya, tetapi secara substansil sama sekali baru (band. Yeh. 11:19; 36:36).      
        • Kehidupan baru ini terjadi secara supraalami ketika, oleh iman, Roh Kudus mempersatukan kita dalam kematian dan kebangkitan Kristus (Rom. 6:1-11).
      • Karena kebangkitan-Nya, Orang Kristen akan memiliki tubuh baru.
        • Kebangkitan-Nya menjadi prototipe kebangkitan orang-orang percaya. Dia disebut sebagai anak sulung (Kol. 1:18; Why. 1:5). Ini berarti Dia yang pertama memiliki tubuh kebangkitan abadi. Tubuh kebangkitan orang percaya akan baru seperti tubuh Kristus (1Yoh. 3:2) yang berbeda dari tubuh lama (1Kor. 15:35-41). Berdasarkan 1 Yohanes 3, ini berarti tubuh kebangkitan bersifat murni (ay. 3), tanpa dosa (ay. 5), dan benar (ay. 7).     
        • Tubuh baru akan kita miliki dalam sekejap ketika Kristus Yesus datang di awan-awan untuk menjemput dan mengangkat kita (1Kor. 15:51-52; 1Tes. 4:16-17).
    • Respon kita terhadap karya kebangkitan Kristus yang memberikan kehidupan penuh harapan.
      • Kita harus memuji Dia (1Pet. 1:3).      
      • Kita harus bertumbuh dalam iman, terutama ketika menghadapi penderitaan (1Pet. 1:5-7).

  1. KEBANGKITAN KRISTUS MEMPERLIHATKAN KEHEBATAN KUASA KITA (Ef. 1:18-20)     Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, (Eph 1:18-20 ITB).
    • Kuasa kebangkitan Kristus dari kematian itu maha hebat.
    • Kuasa kebangkitan Kristus ada pada orang percaya.
      • Kuasa (dynamis) mengandung arti kapasitas atau kemampuan untuk melakukan atau mempengaruhi sesuatu/orang.   
      • Kuasa itu diberikan pada saat pertobatan (band. Kol. 2:11-12; 1Pet. 3:21).   Kuasa yang ada pada orang percaya amat dahsyat dan diasosiasikan dengan kehadiran Roh Kudus di dalam diri orang percaya (band. Kis. 1:8).
    • Allah ingin kita hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus (1:17).
      • Roh Allah ini agar kita mengerti kehebatan kuasa-Nya bagi kita yang percaya. Kata “mengerti” (eido dan sinonim dengan epignosis, Ef. 1:17) bukan sekedar mengetahui secara intelektual kuasa itu, tetapi juga bermakna memberikan perhatian untuk mengenalnya hingga akrab dalam pengalaman nyata.    
      • Kuasa kebangkitan Kristus yang ada pada kita dimaksudkan untuk menjalan kehidupan kekristenan kita secara benar (band. Rom. 8:11-13; Fil. 2:12-13; 4:13; Ed. 3:20; 6:10).
    • Cara kita untuk mengenal dan hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus adalah dengan berdoa tak henti-henti-Nya (Ef. 1:15-17).
      • Berdoa dengan ucapan syukur.   
      • Berdoa dengan ketekunan / terus menerus.   
      • Berdoa dengan permohonan.
    • Hasil dari hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus adalah Allah akan meninggikan dan mempermuliakan kita, sebagaimana (meskipun tidak sama)  Dia meninggikan dan memuliakan Kristus di sebelah kanan-Nya (Ef. 1:20).

Kebangkitan Kristus menyelesaikan semua masalah manusia.

Masalah terbesar dalam kehidupan manusia adalah dosa. Masalah ini berdampak mendatangkan maut bagi manusia. Masalah di luar dosa adalah masalah yang bisa dikategorikan memiliki intensitas yang rendah dalam mempengaruhi masa depan manusia (hidup kekal). Kalau masalah terbesar saja bisa diselesaikan lewat kebangkitan-Nya (baca: 1 Korintus 15:54-57) apalagi masalah yang kadarnya tidak seberat dosa. Tetapi ada kecenderungan tatkala kita diperhadapkan dengan masalah kehidupan, kita lupa bahwa sebenarnya masalah yang ada di hadapan kita sudah diselesaikan bersamaan dengan kebangkitan Yesus tetapi karena kita melupakan berita besar kebangkitan Kristus, kita tidak mengambil kemenangan itu, kita menjadi manusia yang terluka, dendam, pesimis dan tertatih-tatih dengan beban kita, seperti era sebelum Kristus bangkit, “Mereka berkata seorang dengan yang lain: Siapakah yang akan menggulingkan batu itu bagi kita” (Markus 16:3). Kita sangat ketakutan dan khawatir dengan masalah-masalah kehidupan kita (siapa yang akan menggulingkan batu besar ini?) Kebangkitan Kristus merupakan penyelesaian dosa manusia dan semua masalah manusia. Tetapi masalahnya, sudahkah kita menggenggam erat makna kebangkitan Kristus itu dalam hidup kita? Kalau sudah, beban seberat apapun tidak akan mengaburkan pandangan kita terhadap sesuatu yang sangat besar yang Tuhan telah lakukan bagi kita yaitu kebangkitan-Nya. Kita tidak akan menghindari masalah tetapi masalah akan kita hadapi dari dekat dengan kaca mata iman bahwa kemenangan itu sudah ada dalam genggaman kita dan kita tidak akan meragukan kuasa Tuhan atas masalah-masalah kita, “Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling” (ayat 4). Apa yang kita kuatirkan yaitu masalah kita, sebenarnya Tuhan sudah “gulingkan” lewat kebangkitan-Nya. 

Kebangkitan Kristus memberikan harapan dalam kehidupan orang percaya. 

“tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: “Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.” (ayat 6) Jika ada kebangkitan berarti ada kehidupan, kalau ada kehidupan otomatis ada harapan. Orang yang benar-benar memiliki kebangkitan Kristus (menarik kebangkitan Kristus dalam hidupnya), akan menjalani hidup dengan bergairah dan antusias, tidak mengeluh dengan masalah, selalu optimis bahwa kemenangan akan diraih. Hidup merupakan anugerah terbesar dan tak ada bandingannya, harus dibayar mahal dengan kematian hina di Golgota di mana Yesus diposisikan sebagai orang terhina karena dosa manusia yang harus ditanggung-Nya. Kebangkitan juga berarti harapan, dengan kebangkitan Kristus, harapan akan hidup kekal termasuk menang atas masalah kehidupan terpampang dihadapan kita. Orang yang betul-betul memaknai kebangkitan Kristus sebagai kebangkitan dirinya akan menghadapi hidup ini dengan gagah berani, tidak akan takut dengan pencobaan seberat apapun, tidak akan ada luka, tidak akan ada dendam, karena Yesus telah bangkit dengan membawa hidup dan harapan untuk hari esok kita. 

Kebangkitan Kristus berimplikasi kepada suatu tanggung jawab untuk memberitakan Injil 

"Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus; Ia mendahului kamu ke Galilea, di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepadamu” (ayat 7) Kata pergi adalah kata kerja aktif yang menunjukkan suatu tindakan. Kata ini mengandung makna sebuah perintah yang harus dilakukan dan harus dipertanggungjawabkan. Tujuan Tuhan datang ke dunia ini untuk memerdekakan manusia dari dosa. Tuhan tidak menghendaki hanya beberapa atau sebagian dari manusia di dunia selamat tetapi keselamatan yang disediakan-Nya berlaku untuk semua orang yang mau percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya. Untuk tujuan ini Tuhan memerintahkan orang percaya yang telah memiliki kebangkitan-Nya untuk memberitakan kabar baik mangenai keselamatan ini yaitu Injil Kristus kepada orang-orang yang belum percaya. Ini suatu tanggung jawab yang diberikan Tuhan kepada kita. Kita tidak perlu berdalih bahwa kita tidak cakap untuk berkata-kata, atau tidak punya kemampuan untuk menginjil tetapi asal kita mau taat dan setia terhadap tanggung jawab yang diberikan kepada kita, Tuhanlah yang akan mendahului langkah kita jadi tidak alasan untuk tidak pergi memberitakan Injil. ”Dia akan mendahului kamu ke Galilea”. Di sini dibutuhkan ketaatan untuk memenuhi tanggung jawab ini agar keselamatan di dalam Kristus tersebar ke seluruh dunia. ”Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.” (Markus 16:8)


Jadi kalau ingin kebangkitan Kristus itu menjadi milik kita dan berpengaruh dalam hidup kita, miliki pandangan bahwa kebangkitan Kristus menyelesaikan semua masalah dalam kehidupan kita termasuk masalah terbesar yakni dosa. Kebangkitan Kristus juga menyediakan harapan dalam hidup kita. Tetapi kebangkitan Kristus juga memberikan suatu tanggung jawab kepada kita untuk memberitakan Injil. Sebab Dia Hidup ada hari esok.

Kebangkitan Yesus merupakan bukti keperkasaan Allah atas maut sehingga kita mendapat jaminan bahwa Allah hadir memberikan damai sejahtera-Nya kepada kita. Sehingga kita tidak perlu takut menghadapi musuh sebab kunci maut itu sudah ditangan Yesus. Iblis tidak mempunyai daya lagi.
Karena itu, sebagai umat percaya, marilah kita terus bersemangat memberitakan karya Allah yang besar itu, sebagaimana yang dilakukan perempuan-perempuan yang mula-mula menyaksikan kubur kosong (Lukas 24: 10).
Kebangkitan Kristus mempunyai arti penting bagi umat manusia, oleh sebab
1. Kebangkitan Kristus mengkonfirmasikan/menegaskan bahwa karya Kristus sebagai Juruselamat umat manusia sah di hadapan Allah
2.  Kebangkitan Kristus meenguhkan tentang keilahian Kristus Yesus, bahwa Dai sesungguhnya  adalah Anak Alllah yang berkuasa.
3. Kebangkitan Kristus menyebabkan tidak terputusnya hubungan antara Tuhan Yesus dengan    umatNya. Menjamin bahwa kita memiliki Tuhan yang hidup, bukan Tuhan yang mati.
4.      Menjamin kebangkitan masa depan kita Karena Yesus mati dan bangkit kembali, maka kita akan dibangkitkan seperti Dia.

1 Korintus 15:20 mengatakan, "Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal."
Kata "anak sulung" berbicara tentang pengambilan sampel, pendahuluan, gambaran sekilas.
Yesus adalah anak sulung.Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita tahu bahwa tubuh kita yang dibangkitkan, dalam beberapa cara, akan menyerupai tubuh-Nya yang telah bangkit.
Sampai sejauh mana, kita tidak bisa memastikan.

Tetapi jika tubuh kita benar-benar seperti tubuh-Nya yang telah bangkit, itu berarti kita akan dengan jelas dikenali.
5.       kebangkitan Yesus adalah bukti penghakiman di masa depan.
Mungkin kabar ini tidak terdengar menyenangkan, tapi ini sesuatu yang perlu kita ketahui.
Kita hidup di dalam masyarakat dan dunia, dimana keadilan sering diselewengkan dan diabaikan.
Kita melihat hal-hal yang terjadi di dunia ini, dan berkata, "Mengapa bisa seperti ini? Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?"

Kebangkitan-Nya bagi kita berarti, dari antara segala perkara, keadilan Allah pada akhirnya akan menang.
6.      , kebangkitan Kristus memberi kita kekuatan untuk menjalani kehidupan Kristen (Roma 8:11).
Tentu saja Alkitab tidak mengajarkan bahwa kita tidak akan berbuat dosa di dalam tubuh yang kita tinggali sekarang.

Namun di sisi lain, kita dapat mengurangi dosa, bukan oleh kemampuan kita sendiri, tetapi hanya dengan kuasa Roh Kudus.
Kristus dapat membuat kita, pribadi yang berbeda satu sama lain, menjadi manusia baru.
Kita harus percaya bahwa, "... yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang". (2 Korintus 5:17)
Penutup
  1. Karena Kristus Yesus telah bangkit mengalahkan kematian, maka kita bisa mendapatkan kehidupan yang benar dan berkenan di hati Allah, kita memiliki kuasa yang dahsyat dalam menjalan kehidupan kekristenan, dan  kita memiliki masa depan yang penuh kemuliaan.
  2. Mintalah dalam ketekunan doa agar Roh Kudus mememberikan hikmat-Nya kepada kita untuk bisa hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus.
Sumber  Sumber
Josh McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict, Thomas Nelson Publisher
Marulisiahaan.blogspot.com
Buku-buku dan artikel tentang kebangkitan Yesus
Buku-buku Tafsir

Jumat, 18 April 2014

Sadarion do ho rap dohot Ahu di Paradeiso

Golgata: Acara Punguan Na Hohom di Parningotan Ari Hamamate ni Tuhanta Jesus

 

Keterangan: Tata Ibadah yang dilengkapi dengan khotbah yang sedang Anda baca ini adalah sebuah Tata Ibadah yang disusun secara khusus oleh Ds. P.M. Sihombing pada tahun 1965. Acara ibadah berbahasa Batak ini digunakan untuk tata ibadah peringatan Kematian Tuhan Yesus Kristus yang diselenggarakan di Gereja HKBP pada pukul dua siang pada saat Jumat Agung. Terimakasih untuk Amang Charles Siahaan yang memposting ini terlebih dahulu di http://sipahadua.blogspot.com/2012/04/punguan-na-hohom-di-parningotan-ari.html

Hata Huhuasi

“Alai Kristus na tarsilang i do hujamitahon tu hamu   ninna Apostel Paulus, jala laoni do naeng jamitahononhon marhite buku na metmet on.
Nungga adong nian di  hita sada buku na metmet na morgoar “Aturan ni parpunguan di tingki Parningotan di panaonon ni Tuhan Yesus” – naung somal tapangke di hurianta HKBP. Alai, ndada na marnalobi, gariada tahe sai na hurang dope angka buku  na songon i di  hita laho padamoshon pangkilalaanta dionjar ni haporseaon laho maniop manang mangauhon na tinaon ni Tuhanta humophop hita. Binahen do goar ni buku na metmet on “Golgata” anggiat targorga tu rohanta bohi ni Tuhan Jesus na manatap hita di bagasan holong-Na na badia sian silangNa na dipartanghurahan i laho patupahon hasesaan di dosanta.
Na pinangke do buku na metmet on di parningotan di hamamate ni Tuhanta tu punguan na hohom di passion 1965 di Hurianta Ressort Tomuan Pematang Siantar. Longang do roha mamereng na pola na nia angka dongan na sosombopon di tingki punguan i. Ndang binoto manang aha na mangonjar rohanasida di na tangis i. Molo ala na targorga do tu rohana hinabernit ni na tinaon ni tuhanta ALA NI DOSANTA, ra marlaba do na songon i. Alai anggo ala ni pangkilalaan sambing do i, manang gabe tartogu roha tu sitaonon portibi, ndada tu na tinaon ni Tuhanta i, ndang apala i sintuhuna atik pe laos tong do adong gurasa na boi siparhaseangon nang sian i. Dung sidung punguan i, miduk do angka dongan pangula na ro mangido liturgi na jinahahon laho parongkomhonsa, ai niantan na hurang singkop dope isi ni buku on paandaron tu antaran ni huria na bidang. Di tagam roha na miduk dope angka dongan na lobi tumangkas sian iba di pangalaho on. Alai songon dalan laho manghirpasi rohanta tu angka ulaon na umuli dope sian on, taparhaseang ma buku na metmet on.
Ala digari dongan na umbege jamita on do gabe jamita andung buku na metmet on, gabe laos niuji do paihuthon di pudi ni buku on angka lapatan ni hata andung na pinangke di jamita on. Anggiat ma mantat pasupasu di hita na manjaha buku na metmet on hinorhon ni silang dohot panghophopon ni Tuhanta Yesus.
Panurat.

Hata sipatudu

Ala marrumanghon andung do jamita on, jala adong do saotik imbarna sian na somal tapangke, niuji do patupahon manang na pigapiga pandohan sipatudu laho pagaburhon dalan sidalananta to hasasaut ni punguan na hohom sihobasanta:
1. Ia buku na metmet on, di punguan na hohom pukul 2 botarina do pangkeonta.
2. Sada halak sambing do na manguluhon punguan on nidonganan ni sipalu poti marende dohot na mamalu giringgiring.
3. Na manjahahon ende laos na manjahahon jamita on do dung jolo mangkuling poti marende mambuat toonna, laos dijahahon ma sasabintas songon na somal.
4. Naeng ma tangkas taparrohahon angka na patut ondolhononhon. Tangkas ma taatur parlogu, pargogo dohot parnanget ni soara, parhatop dohot parlambatna.
5. Andorang so taadopi punguan na hohom i, patut ma hita mangarade panjahaon on jumolo di bilutta sahalak hita dohot soara.
6. Angka nornor ni ayat dohot nomor ni ende, ndang pola sijahahononhon.
7. lngkon jumolo songon na tapangkilalahon sitaonon i asa taboto parpangondol ni angka pandohan disi.
8. Ganup dung sidung ende, sai humosa jolo manang na pigapiga second, disi pe asa niudutan
9. Naeng ma di bagasan partangiangon hita manghobasi sude siulaon na hohom jala marhadohoan on.
1. Ende No. 88:1,2,4 (BL 106)
1. Jesusku naung manobus ahu, sai naeng haholonganhu Ho; Tu dolok Golgata Ho laho, nionjar ru holongMu do, Hupuji nasa asiMi alai gumodang holongMi.
2. Tarsolsolbagi do rohangku paidaida dangolMi; Marningot sasude dosangku ai i do na tinaoMi, Hupuji nasa asiMi alai gumodang holongMi
4 Bagas uhirhon to rohangku panghophopMi humophop au; Tu si ma togu pingkiranhu guru di Ho sambing ma au, Hupuji nasa asiMi alai gumodang holongMi.
Jongjong ma hita saluhutna di bagasan hahohomon.
Marhitehite goar ni Debata Ama dohot goar ni Anakna Tuhan Jesus Kristus dohot goar ni Tondi Parbadia na tumompa langit dohot tano on. Amen.
Na gabe pangoloi do Kristus paima mate pola tung mate tarsilang. Di dia angka soropmi ale hamatean? Di dia pangagoonmu ale banuatoru? — taendehon ma Haleluya
Martangiang ma hita.
0 Jesus birubiru ni Debata na mamorsan dosanami. Na jongjong do hami di joloM marningot Ho na targaritung i. Tangkas do huantusi hami hinabernit ni na tinaonMu di dolok Golgata. Tungki do hami marningot dosanami na mangkorhon hamamateMi. Asi ma rohaM. urupi ma hami asa gabe upa ni halojaonMu hami. A m e n.
Hundul ma hita saluhutna.
Tatangihon ma sian Hata ni Debata na tarsurat di: Rom 6 : 3-5.
Na so diboto hamu do on? Sude hita nasa naung tardidi tu bagasan Kristus Jesus, tu bagasan hamateanNa do hita tardidi. Antong, naung tartanom do hita rap dohot Ibana marhitehite pandidion i tu bagasan hamatean asa marparange hita di bagasan ngolu na imbaru, songon Knstus naung hehe sian angka na mate hinorhon ni hasangapon ni Amana. Ai anggo nunga sangkambona hita dohot Ibana di na rap mate i hita rap dohot Ibana i, suang songon i ma hita nang taringot tu haheheon. A m e n.
2. Ende No 84:1 (BL. 195)
Aut na ginorga tu rohangku bohiM di na laho mate Ho. Aut na haingot o Tuhanhu, tongtong panghophopMi di au. Ai Ho do paluahon ahu dosangku do pinorsanMi, Didaoni Ho parsahitonhu, martua au binahen ni i.
Gorga ma tu roham ale angka ama parsinuantunas[1]. Uhirhon ma tu tondim ale angka ina parsinuanbeu[2], pangkilalahon ma ale siadosan[3] parpangarudok[4] na togos[5]. Ida ma Tuhanta i sirajaibot[6], nunga gantung Ibana di silang i. Bege ma simarirnbun[7], nunga dipangiar Jesus soarana. Tangihon ma sibijaon[8], nunga marsoara na gogo Ibana mandok, Eloi, Lama Sabachtanei — Ale Debatangku-Debatangku, boasa tung tadingkononmu Ahu?
Debata ditadingkon Debata? Ditadinghon? Nunga ditadinghon jolma Ibana, nunga ditadinghon angka siseanna, gari mata ni ari i nunga naeng manilu manadinghon Ibana.
Ida hamu ma jolma i, ninna si Latus na sangap i. Beha ia ho tadinghononmu do i? Dohononta ma, patut ma antong parmudarhononhu na tinaon ni Tuhanki asa marpanghorhon i di ngolungki. Ala ni i, hupaunduk nama simanjujunghu, hupatungki ma panailingku, hupahusorhusor ma na tinaon ni Yesus i anggiat jumpangan tua ahu anggiat dapotan ngolu ahu sian siaginon[9] ni Tuhanki. Asa hisar tondingku siala parlungunonna i. Ndang tarbahen so masinunuton[10] ahu ganup ari di siulubalangari[11] on molo hupahebaheba ngolungku dohot sileapon[12] ni Tuhanki.
Amang, bege ma tardok hira na tolu hata do na manghamham partinaonan ni Tuhanta ro di hamamatena i, songon batu mardalihan na so tarsirang. Patut ma tapeop i. Mangkuling ma Ho Tuhan sian silangMi, mananginangi do hami na dangol on, na hundul pualpualon[13] na tindang pangalelaon[14] on ala ni dosa i. la sitolu hata na ginoaran ondeng, angka on ma na gabe hata mutiha ni sitaonon ni Tuhanta i.
1. Gabbata
Hata Heber do i na mandok, pantarbatu na nilapis dohot marmer, habangsa paruhuman na jinuguhan ni si Latus laho mandabu uhum tu Jesus i ninna si Johannes. Pasada ma roham mangihutihut Tuhanta saleleng di paruhuman i. I ma na naeng soarahonon ni Gabbata on. Paihutihut ma sude hata, linsinglinsing dohot reherehe nang tijur pe na masa di Gabbata on.
2. Via Dolorosa
Tutu hata Latin do on na mandok, dalan sitaonon, lapang haberniton, manang di hata andung didok ma on padang-harorobur, i ma dalan na binolus ni Tuhanta marnungka dung ampe tu tangkuhuk manang tu situmalha[15] ni Tuhanta i hau pinarsilang na dokdok i tu sitangkingon[16] ni rajanta i sahat tu hapapajalna. Paihutihut ma na masa disi asa lam paltak holong ni roha ni Tuhanta i.
3. Golgota
Na ro do hata i sian Golgoleth di hata Heber manang didok Gulgutha di hata Aram mandok partangkurahan, inganan hapapajal ni Tuhanta i. Di si ma Tuhanta paujungkon ulaon panghophoponna i. Paihutihut ma na masa di si anggiat lam paltak tu roham hasesaan ni dosa pinatupana i.
3. Ende no 76:2 (BL. 199)
Ingkon sai Ibana ingotonku, uju na tarpajal i.
Tu hau pinarsilang ginantungkon, sai mabaor mudarNa i. Ai humophop au ditaon uasNa, asa dohot au muse upaNa. Ai ditatap do au on, di pandokNa: “Nunga sun !”
Ida ma nunga diboan be Tuhanta i sian porlak Getsemani jala dipasahat tu tangan ni angka panguhum. Nunga sahat Ibana tu Gabbata. Gabbata i ma pantarbatu paruhuman ni si Latus i. Pulutna i rohana manjangkon Tuhanta i, naung tinali jala tinogu ni sintua ni malim rap dohot sintua ni bangso i marhite torop halak angka na marpodang jala marlombutlombut. Aha ma so dohonon ni Tuhanta i: Hira na dompak panamun do hamu hehe marpodang jala marlombutlombut manangkup Ahu.
Nunga dipareso si Hannas, si Kayapas pe ndang olo hatinggalan, dipatolon do Jesus tu Debata Siparngolu i, pola diribakkon ibana paheanna ala ni rimasna tu Jesus i. Ditijuri nasida ma bohiNa, na deba manompuk jala na debanari mangalinsingi. Sibotosurat dohot natorop i pe pauru-uru Jesus i.
Aha upam di roham ale Panguhum, molo degeon ni Tuhanki pantarbatum na marlapis-lapis i. Songon na martatasuping ho paida-ida Tuhanki, na tinogu tu jolom ale Latus? Si Latus na holongan di pangkat, na mabiar mida Kesar jala na tagi mambuat roha ni natorop i?
Boasa paloasonmu sintua ni malim dohot natorop i pangiar soarana  be martuhashon na so tuhas[17] tu Jesus na so marpipot i? Na deba mandok sian nasida; sipabalik bangso do Tuhan i. Na debanari muse mandok na diorai Jesus do mangalehon guguan tu Kesar. Adong muse mandok na didok Jesus do Ibana Raja jala sipanggunturi do Ibana marhite pangajarionna. Ndang boi be pahohomomu sude pamangan ni angka panuhasi na sumalin on?
Ale Tuhan! Boasa ma pola paloasonmu be si Latus nabisuk marsuru Tuhanki asa diboan tu na hinosoman ni rohana i ma si Herodes parjahat i? Holan ala dibege ho do Latus na sian Galilea Jesuski mangajari hape gabe pintor tarsingot roham tu si Herodes na hinosomanmi na topet ro mardalani tu Jerusalem na ribur i. Nda marsalisi do hamu na sailaonna on? Tuani ma adong Jesus ate Latus, asa adong pasurusuruonmu mambuat -roha ni si Herodes i. Boasa?
Ida ma, nunga diparengkelengkeli si Herodes Tuhan i. Ai las situtu do rohana, ai nunga nania lelengna naeng idaonna Jesus jala idaonna nian tanda sipatupaonna songon na binegena na sailaonna i. Godang-godang disungkunhon si Herodes i, hape na pasombu tagasna do, ala ni i do umbahen na so dialusi Jesus ibana nanggo sangkababa. Las roham ale Herodes manjalo haroro ni Jesus na tinali i, ala ni aha do? Ala ni ribur ni Jerusalem i do? Ala ni aha? paboa ma. Oh, ala na naeng berengomnu do tanda sipatupaonna ala naung dibege ho baritana. Ida ma i. Arnang dangolna i, ingkon paluaonmu ma hape Herodes Tuhanki puaspais pahaepahulu, paulaulaonmu Ibana songon na dipasangap ho, hape na mangaleai, na mangarehei do ho. Dipaula-ula ho mangalehon abit na uli, hape na pauru-uruhon do ho.
Amang, dangolna i, ponjot so na bolon, sungkot so na ginjang, Tuhanki dibahen ho Herodes. Tu aha pe so tampil tu dia pe so langku. Aha ma pola alithononmu abit na arga i, na bontar i tu Tuhanki? Ndang na mangaleai ho disi? lnang ida ma, nunga dipajantar si Herodes Tuhanki rap dohot soridaluna i, songon raja bolon mulak tu si Latus parsipitulili i. Songon i ma hape dibahen ho ale Herodes asa longkang hosom naung leleng i tu si Latus.
O Latus, Latus, Ua bahen ma uhum na sintong tu Tuhanki! Pola ma pabengkuhonmu na tigor i? Sian ise ho marsiajar ale Latus? Pasombuomnu sala na so marpipot i? Tung barani pulut ma roham manogu Jesuski huhut mangalinsingisa? Ndang digerekhon[18] ho ale Latus pambahen ni soldadu i — ida ma nunga didandani nasida sungsang duri jala dipaula dipartumpalhon tu Jesuski. Baju dapdap i pe dialithon do tu dagingna, nda hinagok ni pangaleaion do i? O Latus, Latus, tailihon ma, nda nunga ro ompuapi[19] parsinonduk bolonmi, nunga donok pardihutam i, ida ma nunga sahat tu pantar[20] paruhumanni tungganeborum si Claudia Procula, na sai busisaon[21] jala bubuason[22] di lambungmi. Nda dihusiphon do tu ho, didok, "sotung dihahua ho halak partigor i, ai mansai susa situtu do ahu na borngin ala Ibana" ninna do. Boasa paula so begeonmu i Latus? Tarhona dope dipaluhut ho angka sintua ni malim ro di natorop i. Tarhona dope ho marsijuguhon? Nunga didok ho nian na sintong, ai diparhatopot ho do pola ro di tolu hali mandok: "Ndang adong dapot ahu sala ni halak on". Diulakhon ho muse mandok: "Ndang adong parulaanna mambahen Ibana marutang hosa". Salpu i, ndang sombu dope roham gabe didok ho ma muse: "Ai aha do na jat dibahen halak on, ndang jumpang ahu di Ibana na tau gabe marutang hosa". O Latus, ndang barani ho manghajongjonghon na sintong? Matanggak[23] mida rupa ho tahutan mida bohi?
Pir ni roham i, paloashon angka soara na marsurak-surak i. Ida ma nunga ro manosak-nosak angka natorop i, natua-tua dohot angka naposo pe. Bege soara i, orukna[24] i, gari soara ni sitengardibanua[25] ndang pola songon i. Ronggur nama na marniala. Hape, hape, soara ni angka jolma do i. Tangihon ma, nda didok do: Parsilangkon, parsilangkon ma; Padao, padao ma; Pusa, pusa ma!
Sombu ma antong roham ale Latus mambuat aek mamuri tanganmu ala na so tarbege ho be suraksurak ni natorop i, ai lam ganda do gaorna. Anggo hurang dope di ho ale Latus aek laho mamuri tanganmi, bidang dope laut dohot tao ingananna. Dirimpu ho ias ho sian na masa i binahen ni aek i? Ah,dangolnai i, porsukna i. Agan pe diuji ho ale Latus mandok “Ias do ahu sian mudar ni On, hamu do na sari di si”. Anggo di natorop i mura do alusanna i. Nda didok do: “Marsapata tu hami dohot tu ianakhonnami ma mudarna i”. Nunga humitir iba managam aha ma puas ulaning sian pamanganmi ale Latus? Amang, on do hape: “Boan hamu ma Ibana, parsilanghon hamu ma ai ndang jumpang ahu salana”. Pulut ma roham ale Latus paborhathon Tuhanki tu silang i. Nunga dilinsingi ho Ibana hape linsing-linsing mangonjar jala pataruhon tu silang i do dibahen ho i nang pe so jumpang ho salana?
Boasa ma so dianturehon roham so nanggo diambereshon[26] ho mamereng soldadu na ro manahopi Tuhanki? Porsuk na i. Ida ma nunga dilinsingi Tuhanku, na so olo mangalo i. Pamanat ma tangurung simandorpina i, nunga tung marlilit-lilit bogas ni samboksambona i? Linsing-linsing na marpalait i nunga hona samboksambok namarmata holi-holimartanggurung huling-huling i, nunga marsasak dilibashon tu tanggurung ni Tuhanki. Ida ma nunga mabugang be. O manusia na di siulubalangari nda patut endehononmu
4. Ende No 81:3 (BL. 185)
Bugang sada tanggurungMu Di na hona linsing i Hamamalum ni bugangku na di rohangki do i
Ho do gabe binuraan au dapotan hangoluan. Ala ni hupuji Ho tung marribu hali do
Dipaula so diida ho do Tuhanki , nunga dilasahi! Tajom, tajom ni suga ni sungsang duri i.
Amang, ima hape gabe tumpalMu ale Tuhanku? Amang, dangolna i. Tung tolong, sanggar na marbarutu i ma gabe tungkotMu? Nunga disoro tolong i, nunga dilasakhon tu sungsang duri na di simanjujungna i. Ah dangolna i, nunga manirisi jala manetehi songon aek nasian jenggar[27] mudar sian simanjujung ni Tuhanki. Pareso ma, nunga marhimpal-himpal  be simanarup[28] na i. Ai marbirsahan do tusi mudarNa i. Patut ma hape diendehon angka na porsea i: “Sungsang duri ditumpalhon panginsahi i tu Ho. Jala tolong dilibashon tu ulum pasiak Ho. I ditaonton Ho Tuhanku ala ni hajungkatonhu. Ala ni hupuji Ho tung marribu hali do”.
O Latus. O Sintua ni malim, tumagon ma di ho si Barabas si partodos i, sibunu jolma panggunturi i?
Anggo tu si songon na didok ho do, muli ma damang, topot ma jabum di na nidokmu “Tagonan si Barabbas dipalua”.
Pardosa na sumalin di hasiholoi ho? Hape anggo Jesus na so marpipot i ingkon soroonmu jala tijuranmu? Ingkon lasahanmu? Ingkon leaanmu? Ingkon pasiaksiakhonmu? Aha tagamon rugim ale, dibahen Jesuski? Nda holan laba dohot pasupasu do na ro sian Tuhanki? Giahan ho di na tama ale sintua ni malim?
O Jesus tu dia tagamon mabaor sude mudarMi? Anggo tung sunge do, nda magopo ma i?
Nunga sap mudar simanjujungni Tuhanki, aha ma bahenonhu mangapusi i? Tung pinapungu pe sandok saputangan ni manisia, ndang tuk be anggo mangapusi i. Rohangku, roham nama na boi mangapusi i. Nunga marsapu-sapu mudar simanarup ni Tuhanki. Ala ni i patut do ingkon endehononhu
5. Ende No 78:1 (BL. 158)
O ulu na sap mudar binaen ni bugangMi. Na sian jangarjangar sisungsang duri i. O ulu hatongamon hian do tumpalMi. Ditaon Ho haleaon Ho naeng sombaonki?
Ida ma, tung pasombuonmu dope soldadu i? Nunga loja, jala maheu Tuhanki, alai pulut do roham ale soldadu palaluhon tangamu na gintal i tu salop[29] ni Tuhanki. Aha manggitik roham umbahen ingkon pastapanmu dope simangarudop[30] ni Tuhanki? Na so adong do habidingan[31] ni tanganmi? Pasombu tagas ho tu Tuhanki na so ra mangalo i, na songon biru-biru na sai hohom maradophon sigustingi ibana? O Jesus biru-biru ni Debata, laho ma Ho?  O Jesus diparsipal pe Ho, sai manaon-naon do Ho, ndang manang mangkuling pamanganMu. Songon biru-biru na hohom maradophon jolma sigustingi ibana. Tung na so dibuha Ho do pamanganMu. Ndada na sotarbahen Ho nian tutu padirihon lobi sian sampuludua loksa surusuruan laho mandopang angka panggunturi i, alai manaon do Ho! O Jesus birubiru ni Debata, borhat ma Ho? O Jesus na mamorsan dosa ni hajolmaon i laho ma Ho? Patut ma tutu didok angka na porsea i. Na lao do birubiru i mamorsan angka dosa, ni nasa hajolmaon i di benget ni rohaNa. Diporsan do sahitta i, dilehon do diriNa i tu tangan ni pamunu, ditaoni do na bernit i, ro di na tos hosaNa i, didok naeng porsanonHu.
O ale tondingku, patangkas ma na niae ni Tuhanki, pareso ma luhutna sap mudar do dagingNa, sai hir hodokNa i, modar rude dagingNa.
1. Gabbata
Gabbata, na so olo do ho hona tijur umbahen na pabalionmu tijur ni ratorop i tu bohi ni Tuhanki? Pamanat ma pamangan ni soldadu     i so diboto be manang tu dia bahenonna tijur na nialap ni dosana sian sitalbeonna[32] i. Ida ma, nunga dipahure sialap ingkauna i songon na mambebeati Dipabursikkon ma ijurna to bohi ni Tuhanki. Bohi na lambok malilung, bohi na basar i. So hea i marhalingking[33] i ala ni na muruk. Sai ellem[34] do i. Hape ida ma, nuaeng nunga sap tijur be i. Bohi na minar i, so jumpang harungkut[35] ni late dohot hosom di si. Gari tu siseanna so hea pola salpu hata ni I. Gariada tahe sai lamot do bohina ro di na laho mamuri pat nasida pe uju i. Anggo nuaeng nunga marlangan i, jala sap tijur do.  Paputusma roham mangendehon:       
6. Ende No 78:2 (BL. 158)
O bohi parsinondang Na sangap situtu
Beasa tung marlangan sap ijur hurumMu?
Tung aha ma alana Umbaen homur mataM?
Na mintop do sondangna Di na lao tos hosaM.
2. Via Dolorosa
Nunga nirimpu montok ma na masa i. O Jesus, ndang tinagam ingkon marudut be anggo marnida hinadangol ni na niaeMi. Hape, hape, bereng ma o manisia, nunga disoro jala ditogu Jesus i songon birubiru na tinogu tu pamotongan huhut manetehi mudarNa i. Via Dolorosa, lapang haberniton, padang harorobur. Nunga modar daging ni Tuhanki. hape pamanat ma, boasa tung pasombuonmu dope Tuhanki mamorsan silangNa i? Tiang na balga, naung pinsamban i. Hape nuaeng ingkon ampe ma i tu tangkuhuk ni Tuhanki na so marnangon i be. Nunga maheu dipasipal-sipal, so malo mangguit be idaon. alai tung unduk do manuhuk silang i. Bereng ma, nunga borhat induk ni soldadu ni halak Rom. Nunga dienjak hodana na tuit i, ihut do tusi angka soldadu marlotom-lotom patna i sian las ni rohanasida be rap dohot angka sinjatana pe. Hape adong ma deba muse di pudi ni i na maniop papan tulis panuratan ni sala ni na hona uhum i. Pajenek ma, jaha ma. Didok di si Jesus Nazarenus Rex Judaiorum manang dipapandek INRI. Lapatanna, Jesus na sian Nazaret Raja ni Jahudi. Ihut ma muse tu si Jesus na mamorsan silang i niundurhon ni angka natorop rap dohot sarongkanan nari soridadu.
Ah, ndang hapalang be surak-surak in sintua ni malim i rap dohot sintua ni natorop i, dohot angka siboto surat pe, ai nunga disuhung[36] be Jesuski, ndang adong be alo-alonasida di rohana. Hape, hape nunga mulai angka hitir simangarudop ni Tuhanki. nunga daoldaol simangidona na maniop silang i, nunga marjogal simanarup i, nunga telluk-telluk be simanjojakNa[37] i. I da ma nunga naeng tungkap Ibana, nunga sonsam[38] Tuhanki tu jolo dionjar silangna na borat i. Hape marpalait dope muse samboksambok na marsuga-suga tu dagingna mandok asa hinsat. Alai ndang tarbahen be. Ndang marnangon be.
Ndang tarpaidaida angka ina-ina, boruboru parbaria[39] na mangihuthon Jesus i be na masa i. Gabe marsaburan ma ilu nasida be tumatangis mangandungi i Tuhanki. Hape, ruar dope panurirangion sian simangkudap ni Tuhanki mandok unang ma Ahu tatangisi hamu ale boru Jerusalem, dirimuna dohot anakhonmuna ma. Ndada diriNa disarihon jumolo, alai natorop i do na rumingkot. Anggo Ibana dipatutoru do jala gabe pangoloi paima mate, pola tung mate tarsilang.
Dia ma dalan, ninna roha ni soridalu i, anggo silang ingkon do sahat tu Golgata. Tuani ma disi si Simon halak dagang pangaranto na sian Kirene i. Dohot paksa, gabe ibana ma digogoi nasida mamboan silang i. Idaon songon na asi roham di Jesuski ale soridalu. Hape, ndada na marasi ni roha ho hape, alai asa tung ingkon sahat do Jesuski tu partangkurahan i didok roham asa tung haru diparsilangkon.
Nanget-nanget, tuat ma nasida sian dolok Zion i. Nangkok ma muse tu robean ni partangkurahan i.
Nunga mandok sahat nuaeng . . . ida ma . . . nunga sirungum sude angka natorop i asa haru diida nasida be dipajathon Tuhanki.
3. Golgota
Nunga dipajongjong silang ni Tuhan i.
Golgata – Gulgoleth – Gulgutha lapatanna partangkurahan. Agan pe adong dua nari na tarsilang i, i ma angka parjahat di Golgata on, ndang adong laho roha ni halak painondur tusi, ai pangalaho naung soma do sisongon i. Alai anggo tu silang ni Tuhanta i, silang na so hea masa dope i, halongangan bo!on do i. Anak ni Debata tarsilang, Tarsilang? O Golgata, Golgata, boasa ma gabe partangkurahan ho? – ia tung sian rupam pe tarida do nian ai madabu tulpang tu gambo, mardomu do rupa tu pangalaho. Ia rupam nda mardomu do tu pangalahom. Gariada tahe tardok do madabu gorga tu gambo, mardomu do goar tu pangalaho. Goarmu pe Golgata, lapatannapartangkurahan. Aha ma tagamon umbahen songon i goarmi? Adong namandok, ho do ninna manabunihon tangkurak ni si Adam na parjolo i. Hape laos ho muse naeng manabunihon nang tangkurak ni si Adam na paduahon i? Pulut roham naeng manabunihon tangkurak ni Tuhanki? Boasa ma pasombuonmu soldadu i marhobas mambuat tongkokna dohot labangna na ganjang i? Amang, ida ma, ditinggalhon dope i, tarhona dope tahe na deba mambuat tuak anggur na marsaor pogu. Amang, nda gabe songon ubat sipamate pangkilalaan ma i asa unang diae Tuhanki di rohana na bernit i? Alai, dirimpu ho ma ale, jaloon ni Tuhanki anggur sipalensemmi. Nda dibereng ho ditulak do silelionlehonmi ? Ai dung didai, ndang dijalo Ibana jala ndang olo lbana manginum.
O, ale manisia ni siulubalang ari, tung tuak anggur na marsaor pogu ma hape silehonlehonmu tu Jesus na mamorsan dosam i? Ianggo ahu, ingkon hulului ma aek sorbajati[40] laho pasombu uas ni Tuhanki.
Nuaeng, palaluonmu ma tanganmu na girgir manongkok i ale soldadu? Ai sadia huroha dijalo ho upam manongkokhon labangmi? Boasa ma pasombuonmu simanjojakNa na ringgas mangalangka laho marjamita i nuaeng ditambat? Amang, ida ma, nunga dibuat labang na ganjang i. Tung so hitir do tanganmi ale soldadu maniop labang na songon i ganjang? Nunga dipadonok ho tu tangan ni Tuhanki, ida ma nunga diantuk dohot tongkokna tu silang i. O Jesus. simangidom[41] na sai mamasumasu i, ingkon labangon ma i?
Amang, nunga marlajak mudar i sian simangidoNa maniris dohot sian simanjojakNa i. Dangolna i, bernitna i. porsukna i, ndang na holan hansit be i, alai nunga tung mangarontan[42] i nuaeng. Tama ma taongkuhon i di bagasan rohanta di na taendehon ende on:
7. Ende No 81:5 (BL. 185)
Tung tanganMu dohot patMu ditorusi labang i
Jadi tiris ma mudarMu sian hau parsilang i,
I do mual paridian di au jolma na hansitan.
Ala ni hupuji Ho tung marribu hali do.
Nunga lam tu nangkokna mata ni ari. Ida ma nunga pukul sia manogotna. Nunga jongjong be silang ni Tuhanki, nunga gantung Jesus Anak ni Debata di hau parsilang. Sungkot tu langit, so dais be tu tano, nunga di tongatonga Ibana. Saut ma Ibana nuaeng gabe sipadomu jolma na di rura partangisan on dohot Debata Amanta parholong na di surgo hasonangan i.
Hape ihut dope muse duanari parjahat tarsilang mangkaliangisa. Ida ma riburna i angka painondur i. Angka sintua ni malim dohot siboto surat, sintua ni natorop i rap mangupir-upirhon uluna be huhut mandok angka hatana be laho pauru-uruhon Jesus mandok: Pe Ho, na mangalohai bagasjoro i jala na pajongjonghonsa di bagasan tolu ari. "Palua dirim jala mijur ma Ho sian hau na pinarsilang i".’
Nang dung gaung Tuhanki ale sintua ni malim, ndang sombu dope roham? Boasa sai babaanmu dope? Sai pambebeatanmu dope huhut mandok: "Palua dirim, molo na tutu Ho Anak ni Debata, mijur ma Ho sian hau pinarsilang i?"
Angka soldadu i pe dohot do pauru-uruhon Ibana. Dibuat do abit ni Tuhan i, dibagi-bagima, didabu dope tondungna tu sampe-sampena i. Opat do soldadu i, ba, diparopat ma abitna. Alai tading ma sampesampeNa. Kituna do goarna. Tondung, ma dibahen laho marbagi-bagi. Ndada ala ni malom martondung i ale soldadu, ndada ala ni parenta ni induk i, alai tung na pasauthon lomo ni roha ni Debata do i, ai na tarurat do "dibagi do abitna. Tondung do dibahen taringot tu sampe-sampena”.
Gari donganna na targantung i tahe, parjahat na sumalin dohot do mangaleai Ibana. Asa nunga tung sange sude horong manimpalhon insakinsak tu Ibana.
Alai sangkababa hata pe ndang dibuha pamanganNa. Dipaula so dibege do soara ni natorop i. Tongtong do hata holong haruar sian pamanganNa. Tuani maa disi ho ale parjahat na sadanari, ai muba do roham siala ni silang ni Tuhanki, tuani ma di si ho maminsang donganmu parjahat i. Tabo do hatam i mandok: "Ndang dihabiari ho Debata, atik pe rap hona uhum hita, O Jesus, ingot ahu dung sahat Ho to harajaonmi".
Nian anggo roha mandok, nda mangontahi ma bugangna i. Hape anggo Tuhan i tenang do marsoara sian silang i. Silangmi, silangmi i do haluaonki.
8. Ende No 86:5 (BL. 67)
Silang na badia i Ho do lombulombungki
Molo puas hodokki Di na suda bohalhi
Di sude sitaonon i Ho ma lombulombungki.
Bege ma nunga mangkuling Jesus, on do hataNa sian silang i:
"Ale Amang, marpamuati ma rohaM mida nasida, ai ndang diboto nasida na binahennasida i".
Ndang dao Debata sian Ibana. Songon pangkataion ni na paadop-adop bohi do soara ni Jesus, didok ma: "Ale Amang, marpamuati ma rohaM …"
Nda na haruar sian mata mual holong ni roha do i? Ise ma na tuk mandok songon i? Halak na mangalasahi Ibana, na manilangkon i, diondihon dope jala diparamothon. Aut ahu songon i Tuhan dohononku: “Ale Amang sai luluhon ma pambahenan nasida i tu ahu"[43]. Dohononku ma, "ale Debata, parbadahon ma badangku"[44]. Hape anggo tung Ho, gok holong do. Haholongan na badia sian Tuhan Jesus i, sai songgopi sai bongoti roha dohot tondingki.
Ai ndang diboto nasida nabihennasida i. Aha be nian na so diboto sintua ni malim i, alai dipaula so diboto be do. Hape agan pe songon i ndang na marnamontok holong ni roha ni Tuhan Jesus. Ai bidang pe tao, umbidang do holongNa i, bagas pe laut, umbagas do holongNa i, timbo pe langit, turnimbo do holongNa i.
Situtu do hatangkon tu ho, sadario on do ho rap dohot Ahu di Parideiso.
Tu parjahat nu di siamunNa do nian hata on. Alai tu ho dohot tu au do deba pangonaina.
Nda hata sipanglambohi tondi do i? Aut datu ahu, dohononhu ma, sideang pangadeanan ma i, lapatanna pangalapan hosa loja. Sian dia ma tagamon boi puas hata si songon i? Holan sian mata mual haluaon i do i. Ndang olo mansohot mual haluaon i mamaorhon pasupasu tu na paubahon rohana. Agan pe di tano on tarbege soaraNa, alai anggo isina nunga diparadeido. Ido umbahen na didok: “Sadarion do ho rap dohot Ahu diparadeiso”. Agan pe di hau i dope gaung-gaung ale parjahat, alai ala dipauba ho roham, ala ni i nunga tubu haum di paradeiso ni Debata. Sonangna i ho, nda patut ma endehononmu nian: Sonang di lambung Jesus, sonang na ro tusi. Unang be ho mabiar lao mandapothon i. Tongtong dijouhon Jesus, sai ro ma ho tu Au. Tadingkon haholomon jala haposi Au.
Ndi ma inang anakmi, ndi ma inangmi.
Ndang dipalingkang[45] inana si Maria i antong tampuk ni pusupusuna naung gantung di silang i. Dipamanat Jesus do i, didok ma: "ndi ma inang anakmi".
Nda jamita parsaoran na rongking[46] do i? Asa marpartalian hasadaon ganup na porsea di Ibana, nirahut ni silang i. Nunga mandao-dao jongjong angka na mananda Jesus i, songon i muse nang angka parompuan na mangihuthon Ibana sian Galilea. Beha ma tahe, ndada tiala[47] roha, ai gari si Petrus pe pola do dipambuburahon dirina, paboa na so ditanda Jesus i. Masihaishon api sian gurung-gurungna do ninna rohana be. Alai, ianggo si Maria inaNa i, rap dohot paribanna dohot si Maria ni si Kleopas dohot si Maria Magdalena, jongjong do di lambung Jesus na di silang i. Ndang tarpabereng-bereng Jesus be ina pangintubuna i, songon i muse nang inana si Maria, ndang tarpaida-idasa be anak sinuanbeuna i.
Disi dilibashon soldadu i lasakla-sakna i tu Jesus, disi do songon na ditutuphon ulosna i tu simajujungna unang dipaida-ida i. Holan disi dipadonok soldadu i tu Jesus anakna i, nunga marlobok taroktokna mandok "Aha ma tagamon na naeng bahenonna?" Ua dompon ma roham inang aut adong anakmu na songon sagak[48] ni panabian laho ne tu toru ni situmandok,[49] nda ingkon maheu ho ‘paidaidahonsa? Ndang tarurupi si Maria be. Holan iluna i  nama diporo, pola hira na mahiang parilu-iluanna. Mamereng i ma Jesus, gabe marsoara mandok: “Ndi ma inang anakmi, pos ma roham, pir ma tondim”
Mauas Ahu.
Di jolo ni on dilehon do nian siinumon, alai ndang dijalo, hape nuaeng nunga dipangido. Nda saut do songon na tarsurat di Padan na Robi hian taringot tu Ibana di na nidok ni par-Psalm i "Merus do gogongku songon ngar-ngar, jala lohot do dilangku di langit-langit ni pamanganhu jala tu orbuk ni hamatean dipapodom Ho ahu"[50]. Jesus mual hangoluan ni boru Samaria i, nuaeng gabe mauas. Songon na dipurun dihilala, mamiltak mataniari, mangontahi ma bugang i, lam sidung mudarNa mardurusan sian bugang i. Modar ma dihilala. Songon na sungkot nama dihilala sialapingkauna[51].
Ala ni mohopna gabe dijouhon Jesus ma "mauas Ahu". Asa saut do sombu uashu ia mauas pe Jesus i. Ndang pola be dohot ahu muse manjouhon di ujung ni langkangku "mauas Ahu". Tutu godang do na huhauashon di portibi na mangilas on, alai nuaeng gabe sombu ma sudena i, ala naung diporsan Jesus di silangNa huhut mandok "mauas .Ahu".
Eloi Eloi Lama Sabachtanei
Ale Debatangku, Debatangku, boasa tung tadingkononmu Ahu? Nunga songon halak-halak na tarpunjung, songon tandiang[52] na hapuloan[53], Jesus di silang i. Dibereng humaliang, holan Ibana nama na punjung di hau i. Tu dia ho ale angka sisean na sai rap dohot Ibana nasailaonna i? Nunga tu dia ho ale Petrus? Nda didok ho do na so tupa tadinghononmu lbana? Nunga tu dia ho ale Lazarus? Nunga tu dia ho ale angka na bosur siala roti sisaotik na sian Jesuski? Tu dia ho ale manisia?
Diida ma tu ginjang, songon na dipatait Debata BohiNa. Dung i mangangguk badar ma Ibana. Anggukbadar[54] na badia do on mandok: Eloi, Eloi Lama Sabachtanei. Ale Debatangku, Debatangku, boasa tung tadingkononmu ahu? Ndada na mamurai, ndada na mandele manang mamulasi Jesus di anggukNa on. Asa tung paltak do tahilala bagas ni pangkaholongi ni Debata di panghophopNa i di hita, ai songon i ma bernit ni sitaonon i ala ni dosanta. Ala ni i angka otdot ma ho ale tondingku, angka hitir ma ho umbege anggukbadar na badia i, ai ho hian do tama manganggukhon i ala ni hajahatonmu. Hape nunga dijoloani Anak ni jolma i manganggukhonsa.
Ale Amang, tu tanganMu ma hupasahat tondingKu.
Jesus na burju mar-Ama i, Jesus Anak Sipangoloi i, ndang dung mangkalupahon AmaNa na di surgo i. Sian mula ni ulaonNa sahat ro di ujung ni ngoluNa, sai tong do ngolu na marpandapotan tu Amana i. Nuaeng pe ndang tu hamatean i diodothon TondiNa. Ndang lupa Ibana pasahathon arta na umarga i tu AmaNa. Dipagomgomhon do tu AmaNa na di surgo i tondiNa i, didok ma "Ale Amang, tu bagasan tanganmu ma hupasahat tondingKu". O hamu huria ni halak Kristen na badia, nunga dijoloani Anak ni Debata soaram manjouhon asa diingot ho pagomgomhon ngolum dohot tondim tu tangari ni Amanta na di surgo i. Sintong do molo taparhatopot marhite ende ni angka na porsea i:
9. Ende No 383: 1 (BL. 383)
Adong do Ama na di surgo i,
Tuhan Jahowa Debatan ta i.
Di jou do au, nalao ma au Tu Ama na di surgo i.
Lao ma au, Lao ma au tu na di surgo i
Lao ma au, Lao ma au tu na di surgo i
Di jou do au na lao ma au tu Ama na di surgoi
Nunga marujung
Aha do na marujung? Nunga marujung angka ulaon dohot paraloanNa i. Nunga marujung nang silangNa i. Nunga marujung sitaononNa i. Andorang so dipaunduk dope simanjujungNa i, nunga mulai mandele mata ni ari i marsinondang gabe mangholom ma sandok tano on.
Ndang taipaida-ida mataniari i be Tuhanki na sai gantung i. Songon na maila mataniari i marnida bohi ni na sai marsinondang nasailaon. Disonggak sinondang ni asi ni roha ni Jesus i do sinondang ni mata ni ari i, ujungna gabe dipaholom mata ni ari i ma dirina. Molo adong sian hamu ale jolma manisia parhapistaran portibi mandok: "gerhana ni mataniari do i" – uji ma paresohon tu tingkina manang na cocok do i? Jempek do alus tusi mandok, ndang. Molo adong dope sian ho ale portibi na mangilas mandok, timus ni dolok marapi- na mapultak do i, tangihon ma pandok ni parpandebisuk mandok, ndang. Antong aha do i? Mangholom mataniari i, gabe mangholom ma sandok tano on. Gabe songon na alang so tarida nama Tuhanta i di silang i. Ale mataniari, boasa so mangkidop be ho? Tagamon naung ditatap ho do na so mangkidop be simalolong ni Tuhanhi? Nunga mamirong humaliang. Disi ma dipagogo, dipangiar Jesus soaraNa mandok: "Nunga marujung", jadi tos ma hosana.
Mangkuling giringgiring pitu hali, lambat-lambat, jongjong ma sude di bagasan hahohomon martangiang. Di na huhut mangkuling giringgiring, dipalu ma potimarende angonangon Ende no 335 BL. 50.
Dung sidung giringgiring mangkuli si pituhali i, laos mulai ma dipagogo soara ni potimarende,huhut laos tingki jongjong dope sude rap ma mangendehon:
10. Ende No 335 (BL. 50)
Jesuski Tuhanki, siapuli tondingki, O na bernit ma ditaon Ho Tuhanku di silangMi, Di na laho tos hosaM Di na laho tos hosaM; Beta hita tu Tuhanta na gantung di Golgata; Sai tajangkon ma hatana na mamboan haluaon, Di tondim ale amang, di tondim ale inang.
(Dung sidung ende on hundul be ma satongkin)
Nunga tos hosa ni Jesus i. Nunga marujung be dibahen Ho ale Tuhan. Alai ida ma, nunga laos godang naung jumolo borhat mangihuthon Ho sian bagas ni halak Kristen di portibi on. Sian ruas ni Huria on pe nunga torop na laho mandapothon Ho. Beha, nunga rap ho ale haholongan dohot Jesusmi naung jumolo borhat sian ho? Aha do labangku sian hamamatem i ale Jesusku? Aha ma upangku sian padangharoburanmi ale: Tulianku? Ingot ari hamamatem ninna angka na porsea na parjolo i. Pasolhot ma hamamatem amang, inang, tu hamamate ni Jesus i. Ia hamamatem ale Jesus, gabe hamamate ni hamateanhu do i hape. Ia hamamatem ale Jesus, gabe pintu hamasuhanku do i tu surgo hasonangan i. Ai marhite i do diparade ho inganan na so nang i. Ianggo Letnan ni soldadu na manjaga pamajalan i, gabe dipuji do Debata, ninna do, tutu do halak on na tigor roha, jadi sude natorop i na marluhut mainondur, masitompuk andorana be do marnida na masa i laos mulak ma.
Ale angka ama parsinuantunas, ale angka ina parsinuanbeu, ale angka siadosan, tagan so mulak hita sian punguan na hohom on, jongjong ma hita di toru ni silang ni Tuhanta i marruji-ruji. Di lambungMi o jesuski, tung na mardame roha i, maporus holso-holsongki lam to tiurna rohangki. Lam ganda las nang gogongki dung Ho hutanda Jesuski.
Tama manghorhon las ni roha do di hita hamamate ni Jesus on, ai diungkap do di hita dalan to haheheon sian hamamatenta dohot sian hinambor ni naung jumolo monding sian hita pe. Nuaeng pe, patut ma hita manompuk andoranta be laos mangandehon, ala ni i jongjong ma hit saluhutna.
11. Ende No 78:3 (BL. 158)
Au on tama o Tuhan, manaon na tinaonMi. Dosangku di diporsan Ho na tarsilang i. Sai tatap ale Tuhan, au na dijoloMon. Huhut sai patuduhon, basaM tu rohangkon.
Rap ma hita mandok tangiang: Ale Amanami:
Ale Amanami na di banua ginjang! Sai pinarbadia ma Goarmu! Sai ro ma harajaonmu! Sai saut ma lomo ni roham di banua tonga on songon na di banua ginjang! Lehon ma di hami sadari on hangoluan siap ari! Sesa ma dosanami songon panesanami di dosa ni angka na mardosa tu hami! Unang hami togihon tu pangunjunan! Palua ma hami sian na jahat! Ai Ho do nampuna harajaon dohot hagogoon dohot hasangapon ro di saleleng ni lelengna. Amen!
Pasupasu:
Didongani Asi ni roha, talup ni roha dohot dame sian Debata Amanta dohot sian AnakNa Jesus Kristus Anak ni Ama i ma hamu marhite hite hasintongan dohot haholongon.

[1] Ama ama
[2] Ina ina
[3] Haha anggi, tunggane
[4] Parpamatang
[5] Kuat kekar
[6] Iboto
[7] Hula hula
[8] bere
[9] Portibi
[10] Mangandunghon hinadangol
[11] Hasiangan
[12] Sitaonon
[13] Ndang na marhasoan
[14] Menjadi lupa
[15] Abara
[16] Dituhuk
[17] Tuduhan
[18] dihilala
[19] Tunggane boru
[20] Lantai
[21] Ndang sonang panghilalaan
[22] Mengeluh
[23] Mabiar
[24] Bising karena ribut
[25] Bodil
[26] Berpaling untuk melihat
[27] Atap rumah
[28] Obuk
[29] Rahang
[30] Pamatang
[31] Asal kata ‘biding’ artinya tepi
[32] Bibirna
[33] Bohi na berkerut
[34] Membujuk
[35] berkerut
[36] Dibungkukkan
[37] Pat na
[38] tinggang
[39] Berperasaan halus
[40] Berasal dari legenda Batak yang menuturkan seorang perempuan yang namanya Sorbajati melompat ke halaman dan terbenam ke dalam tanah. Lalu ia menjelma menjadi pohon aren. Tuak dari pohon aren itu disebut aek Sorbajati. Bisa juga air bersih dan murni. Atau aek tabar
[41] Tangan
[42] Mangontahi huhut mmohop
[43] Cf. Psalmen 43:1
[44] Cf. Psalmen 43:1
[45] Dipalua
[46] Teguh
[47] Keberatan
[48] Eme na tubu dung sidung manabi
[49] Hamatean
[50] Psalmen 22:16
[51] Lidah
[52] Pakis
[53] Terpencil
[54] Tangis na gogo situtu