Bahan Sermon
Guru Sekolah Minggu HKBP Resort Kisaran
Minggu XVIII , 16 Oktober 2022
Di dalam Kristus aku adalah Ciptaan Baru
2 Korintus 5:17-19
Pada perikop nats ini paling tidak kita
melihat 2 penekanan tematis Rasul Paulus kepada Jemaat Korintus yaitu
pembaharuan dan pendamaian. Pembaharuan dalam perikop ini meliputi pembaharuan
hati yang menyeluruh. Secara totalitas Rasul Paulus mengingatkan hidup setiap
orang yang diperbaharui di dalam Kristus. Sebagai ciptaan baru, ini menjadi
perhatian semua orang yang mengaku tinggal di dalam iman Kristen. Ciptaan baru
bukan saja membuat faham mendapat nama baru, identitas baru, pakaian baru, dll
melainkan mendapat hati dan sifat yang baru. Begitu besar perubahan yang dikerjakan
anugerah Allah di dalam jiwa sehongga, seperti yang dikatakan selanjutnya, yang
lama sudah berlalu, yaitu pikiran-pikiran lama, asas-asas hidup yang lama,
sudah berlalu. Semuanya menjadi baru. Anugerah memperbaharui menciptakan dunia
baru di dalam jiwa. Orang yang dijadikan baru bertindak berdasarkan asas-asas
baru dengan pedoman-pedoman baru, tujuan-tujuan baru, dan dalam kawanan yang
baru.
Penekanan kedua adalah tematis
pendamaian. Pada ayat 18-19, pandangan Rasul Paulus bahwa keberadaan manusia
dengan Allah telah mengalami “keretakan relasi” oleh karena dosa. Dosa telah
memutuskan persahabatan antara Allah dan manusia. Hari orang berdosa penuh
dengan permusuhan melawan Allah, dan sudah sewajarnya Allah murka dengan si
pendosa. Namun dari Allah bagi manusia telah memberikan pendamaian oleh perantara
Kristus. Segala hal yang berkaitan denan pendamaian kita oleh Yesus Kristus
berasal dari Allah yang dengan Pengantara Yesus Kristus telah mendamaikan dunia
dengan diri-nya sendiri dan menjadikan diri-Nya betul-betul bisa didamaikan
dengan para pelanggar. Allah tidak memperhitungkan pelanggaran-pelanggaran
manusia tetapi justru melonggarkan perjanjian yang telah dilanggar. Dengan ini,
Allah ingin memberikan kesepatakan baru dan perjanjian baru berdasarkan
anugerah dengan secara cuma-cuma mendapatkan pengampunan dosa.
Dengan demikian, pengajaran Alkitab dari
perikop ini menekankan bahwa,
1.
Di
dalam Kristus kita adalah ciptaan baru
Sebagai
ciptaan baru, kita tinggal didalam perbuatan-perbuatan serta sikap yang baru.
Rasul Paulus mengatakan bahwa kita adalah manusia baru. Artinya di dalam
Kristus kita menjadi orang-orang yang telah meninggalkan segala perbuatan dosa
dan senantiasa melakukan perbuatan yang berkenan kepada Tuhan. Di dalam Yesus
43:18-19 dikatakan, “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan
janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak
membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu
mengetahuinya?”
2.
Kristus
menjadi perantara pendamaian kita dengan Allah
Sebagai
orang-orang telah menderima pendamaian dari Allah berarti kita menjadi orang
yang layak dihadapan Allah. Keberdosaan kita sebagai manusia menjadikan kita
tidak layak bagi Tuhan. Dosa itulah menjadi penghalang kita bagi Tuhan. Tetapi
kita mengingat bahwa oleh karena Kristus Tuhan kita telah menebus kita dari
dosa sehingga kita tinggal di dalam identitas baru dalam hidup kita sebagai
orang-orang yang telah ditebus. Maka kita adalah orang-orang yang berbahagia
yang telah layak dihadapan Tuhan oleh Kristus Yesus Tuhan kita.
3.
Kasih
setia Tuhan yang besar di dalam anugerah-Nya
Tuhan
kita adalah Tuhan yang setia terhadap janji-Nya. Berita pendamaian itu telah
kita terima. Berita pendamaian merupakan anugerah yang diberikan Tuhan. Maka
berita pendamaian itu juga merupakan berita kesukaan yang harus diberitakan
kepada dunia ini. Seperti para Rasul yang menyampaikan berita pendamaian itu
kepada seluruh orang hingga ke ujung dunia.
Pdt Albert JP Pasaribu STh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar