Sabtu, 19 Juli 2014

Renungan Yesaya 44 : 6-8

 

Oleh : Pdt Porisman DM Lubis
Janji keselamatan yang disampaikan Allah melalui nabi Yesaya ini menjadi kekuatan bagi umat Israel yang masih hidup dalam pembuangan. Di dalam keterpurukan dan keputusasaan Firman Tuhan menyapa mereka akan keselamatan yang akan datang atas mereka.
Dalam nas kita ini Tuhan menyapa mereka dengan pertanyaan: “Siapakah seperti Aku?”. Walaupun bangsa itu telah berdosa dihadapan Allah, namun kasih setia Tuhan adalah kekal atas hidup mereka, dan mereka seharusnya menyadari bahwa tidak ada ilah-ilah lain yang dapat menyelamatkan mereka selain dari Allah, justru ilah-ilah itu akan membawa mereka kepada kesengsaraan hidup.
Dalam keterpurukan mereka di pembuangan, mereka harus hidup ditengah-tengah kehidupan orang yang menyembah banyak berhala. Namun Firman Tuhan menguatkan mereka bahwa Dia adalah yang terdahulu dan yang terkemudian. Bahwa Allah yang menyertai nenek moyang mereka juga tetaplah Dia yang akan menyelamatkan mereka dari pembuangan. Tidak ada ilah-ilah lain yang dapat menyelamatkan mereka selain dari Allah, tidak ada sesuatu hal yang baik akan mereka dapatkan jika menjauh dari Allah. Tuhan menantang kita untuk mengungkapkan adakah allah-allah lain atau ilah-ilah lain yang sanggup menyatakan hal-hal yang akan datang. Sebab masa depan hanya ada pada Tuhan saja dan keselamatan hidup hanya ada pada kuasa dan kendali Tuhan.
Pertanyaan tersebut menyapa kita juga saat ini, dapatkah kita menyamakan atau membandingkan Allah dengan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini? Namun kekawatiran dan ketakutan hidup terkadang membuat banyak orang harus takluk kepada pekerjaan iblis untuk menyembah hal-hal yang sia-sia. Kekawatiran dan ketakutan hidup membuat orang telah memandang masalah dan kesulitan lebih besar dari daripada Allah. Karena kekawatiran, ada orang yang mengecilkan kekuatan Allah dan lebih meyakini pekerjaan-pekerjaan iblis untuk mengatasi masalahnya. Terlebih ketika ada orang yang hanya mengharapkan sesuatu yang kelihatan secara fisik dari Tuhan sementara dia tidak menyadari kasih Tuhan lebih dari sesuatu yang kelihatan, dalam 2 Korintus 4:18 dikatakan: "karena yang tidak kelihatan itu kekal dan yang kelihatan itu sementara". Sebab dunia dan segala isinya akan lenyap, hanya kasih Allah saja yang akan kekal sampai selamanya. Tuhan Yesus berfirman: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). walaupun sepertinya kita tidak melihat Allah, namun kita sedang berjalan bersama Tuhan menuju kekekalan.
Janganlah gentar dan janganlah takut” menjadi seruan keselamatan kita dari Tuhan yang menjadikan kehidupan ini. Tuhan tidak pernah meninggalkan umatNya, justru kasihNya adalah kekal bahkan dengan mengaruniakan anakNya yang tunggal Tuhan kita Yesus Kristus. Sehingga kita tidak lagi gentar dan takut menjalani kehidupan sebab Allah beserta kita, dan hal ini telah menjadi penggenapan janji keselamatan seperti nubuat yang disampaikan oleh Yesaya.
Dalam perjalanan kehidupan kita, pasti akan berhadapan dengan problematika hidup yang silih berganti, dan sebagai anak-anak Tuhan kita juga harus tetap jeli dan waspada sebab kita akan berhadapan kondisi hidup yang mendorong kita mengharapkan sesuatu yang kelihatan untuk lebih mencintai tubuh yang akan lenyap dan melupakan Allah yang kekal. Kita harus mampu melawan segala bentuk-bentuk penyelesaian masalah dengan cara-cara yang menjauhkan kita dari kuasa dan kekuatan Allah. Biarlah kita selalu memiliki keyakinan dan iman yang teguh kepada Tuhan bahwa “Ada pelangi dibalik badai”
Tidak ada sesuatu di dunia ini yang akan memimpin kita kepada keselamatan yang kekal selain dari pimpinan Allah saja. Sebab itu jangan pernah menyerahkan keselamatan hidup kita kepada apapun yang ada dalam dunia ini selain kepada Tuhan. Tidak ada alternatif keselamatan, sebab jalan keselamatan hanya satu, yaitu di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. 
Beginilah firman TUHAN: 
"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, 
dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!" 
Diberkatilah orang yang mengandalkan  TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! 
YEREMIA 17: 5+7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar