KHOTBAH IBADAH PEMBERANGKATAN UJIAN NASIONAL
YEREMIA 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh
harapannya pada TUHAN!
Ketergantungan adalah salah satu sikap
manusia yang cenderung tidak dewasa, sedikit kekanak-kanakan dan terkesan harap
gampang. Disini selain seseorang tidak akan mampu mengembangkan kemampuan
dirinya, juga talenta yang ada didalam dirinya tidak berkembang, dan bisa
lama-kelamaan merosot. Apalagi bila sikap ketergantungan itu dijadikan
semacam “habit”, kebiasaan atau karakter dasar, maka sikap kemandirian akan
makin terkikis dan orang dengan sikap ketergantungan ini akan alami kesulitan.
Dalam konteks ayat ini, nabi Tuhan mau ingatkan umat
Allah agar jangan terlalu mengandalkan dan menaruh harap pada manusia yang punya
keterbatasan. Karena manusia selain terbatas kekuatan dan kemampuannya, juga
labil dan tidak bisa terlalu dipegang. Hari ini baik besok bisa jadi tidak
baik, hari ini senyum-senyum besok bisa membenci. Jangan juga mengandalkan
hidupnya pada harta kekayaan, materi dan uang. Karena uang, harta dan materi
bisa ada hari ini tetapi bisa hilang esok hari dan lenyap.
Sekalipun sesama manusia adalah mitra kehidupan yang ada
disekitar hidup kita, tetapi tidak boleh kita jadikan dia andalan hidup. Uang,
harta dan materi penting dan sangat dibutuhkan, tetapi tidak boleh jadi andalan
bagi hidup. Karena semua yang bersifat terbatas itu, menyenangkan hanya
seketika, tidak bisa membahagiakan selamanya. “Diberkatilah orang yang
mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan(Yeremia 17:7).
Mengandalkan Tuhan artinya menaruh percaya sungguh-sungguh kepada-Nya. Itu
tidak berarti manusia, uang, harta kekayaan dan materi tidak perlu.
Orang-orang yang mengandalkan Tuhan selain akan
diberkati, juga tepat mempercayakan hidupnya kepada Yang Maha Kuasa dan tidak
terbatas didalam segala hal. Mengandalkan Tuhan artinya tidak ada keraguan
sedikitpun, menaruh percaya penuh hidupnya kepada-Nya, bahwa hidup dan masa
depannya terjamin. Bahwa Tuhan sanggup tidak hanya memberkati tetapi juga
menjaga dan mengawal seluruh perjalanan hidup dan masa depan kita. Ingat
saudara, manusia, uang, harta kekayaan dan materi hanya ada didunia dan
bersifat sementara, sedangkan Tuhan ada bersama kita didunia maupun disorga
kekal.
Di jaman yang serba canggih dan cepat ini, semua orang
inginnya juga memiliki segala sesuatu yang canggih dan cepat.
Contoh: komputer yang canggih dan cepat.
Mampu diisi dengan program-program berat dan rumit, mampu loading dengan
cepat. Telpon Pintar/ smartphone, maunya juga yang canggih tidak
sekedar bisa telpon, sms, facebookan, tetapi juga mampu untuk browsing dengan
cepat juga untuk mengunggah video, foto, bahkan untuk editing. Kendaraan,
maunya yang canggih dan kencang lebih kencang dari pesawat (kalau bisa)
2. Namun
faktanya bahwa itu semua bagi sebagian orang hanyalah sebuah keinginan dan
pemenuhan nafsu (gengsi, gaya-gayaan). Karena pada kenyataannya banyak orang
yang sebenarnya belum sampai pada tingkatan itu dan bukan menjadi kebutuhan.
Lihat saja banyak orang menggunakan komputer dan smartphone canggih hanya untuk
ngegame, untuk nonton film dan kendaraan yang canggih dan cepat itu tidak
benar-benar untuk mengejar waktu, tetapi untuk arogansi, gaya-gayaan bahkan
gagah-gagahan.
3. Nah anak
sekolah jaman sekarang pun banyak yang maunya canggih dan cepat, tetapi maunya
instan. Maunya pinter dan lulus degan nilai yang baik, tetapi tanpa usaha.
Kalau bisa tidak harus susah-susah belajar siang malam, ngerjakan banyak tugas,
tetapi punya nilai bagus lulus, dapat kerja bagus bayarnya besar.
·
Datanglah dengan
persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti
pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris,
dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi
selama mengerjakan ujian.
·
Tenang dan
percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan
mengerjakan ujian dengan baik.
·
Bersantailah tapi
waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan
ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk
mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu
tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca
soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa
waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk
mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu
membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai
jawaban.
·
Jawab soal-soal
ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui,
kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan
terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
o
soal paling sulit
o
yang membutuhkan
waktu lama untuk menulis jawabannya
o
memiliki nilai
terkecil
·
Ketika
mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus
dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu
salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman
pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu
abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui
secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena
pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila
kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.
·
Ketika
mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat
dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut
untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.
·
Ketika
mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan
paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf
selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung
poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau
catatanmu.
·
Sisihkan 10%
waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera
meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal
ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua
pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa
dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan
(misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang
sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
·
Analisa hasil
ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri
untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai
denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan
ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar