PEMBEKALAN KEPADA 28 ORANG PARA CALON PENDETA HKBP
( Sumber berita.hkbp.or,id & hkbp cinere blog )
Sehari menjelang acara Tahbisan Pendeta HKBP (22/12), Pimpinan HKBP
memberikan pembekalan kepada 28 orang calon Pendeta HKBP di HKBP Cinere
(26 Orang dari Sekolah Pendeta dan 2 orang dari M.Div). Acara pembekalan
diikuti dengan ibadah Penyerahan Baju Tohonan Pendeta. Kapala Departemen
Koinonia HKBP Pdt. Welman P. Tampubolon memimpin Liturgis dan Khotbah,
dalam khotbahnya Kadep. Koinonia menekankan pentingnya untuk
mempersiapkan diri dalam pelayanan, terlebih saat ini para calon Pendeta
esok akan menerima Tohonan Hapanditaon, tugas itu tidak
gampang, dibutuhkan kerja keras dan spritualitas yang tinggi. Tidak
mencari-cari tempat pelayanan yang enak, melainkan siap ditempatkan
dimana saja. Banyak jemaat yang membutuhkan pelayanan saudara, maka
mulailah melayani umat Tuhan penuh dengan semangat yang tinggi, ucap
Pdt. Welman.
Ephorus HKBP Pdt. W.T.P Simarmata, MA dalam pembekalannya menyebutkan
bahwa Baju Tohonan itulah yang akan dipakai untuk menyampaikan
penghiburan, meneguhkan, menyampaikan pos ni roha, dan juga Firman
Allah. Ephorus menekankan bahwa hidupmu itulah yang menjadi khotbahmu,
hidupmu itulah yang paling banyak dilihat jemaat. Perlu di jaman ini
pendeta yang creative, pendeta yang kreative dia sabar di tempat
pelayanannya. Teruslah merenungkan poda tohonannya agar semakin bias
memahami betapa besarnya tanggungjawab dalam pelayanan kita. Jangan
sampai minggu-minggu berlalu tanpa memimpin sermon guru-guru Sekolah
Minggu. Maka pakailah waktu dan kesempatan untuk guru-guru Sekolah
Minggu.
Ephorus menyebutkan bahwa investasi terbesar di jaman ini adalah
pendidikan anak-anak. Adalah sukacita yang besar jika anak-anak kita
sukses. Janganlah sermon kita setiap minggu sia-sia, hindarilah sermon
dengan menggunakan Impola. Ingatlah 7 poda tohonan itu dan
terjemahkanlah itu menjadi pelayanan yang lebih baik. Pesan untuk para
istri pendeta, hendaklah terus mendukung pelayanan suami. Jangan lagi
ada para isteri Pendeta yang ber sms kepada Pimpinan yang menanyakan
tentang mutasi. Biarlah itu urusan si Pendeta. Para isteri hendaklah
mengingatkan para suami untuk selalu melayani di jalan Tuhan.
Kesusksesan pelayanan suami itu tidak terlepas dari peran isteri dan
sebaliknya kegagalan pelayanan suami itu juga adalah karena factor
isteri. Maka melayanilah penuh kesungguhan, jangan coba-coba
mempermain-mainkan Tohonan.
Oleh Sekretaris Jenderal menyampaikan bahwa dalam pelayanan perlu
memiliki komitmen. Setiap pelayan hendaknya memiliki kemampuan
intelektual, kecerdasan emosional dan juga spiritual. Sekjen mengajak
agar para pendeta bisa memanfaatkan IT dalam meningkatkan pelayanannya
untuk lebih baik lagi. Sekjend menekankan, bahwa di HKBP Cuma ada satu
Baju Tohonan, yaitu Baju Tohonan Pendita, sedangkan Guru Huria,
Bibelvrouw dan Diakones adalah Baju Parhobas. Maka hargailah Baju
Tohonan tersebut.
Sebelum acara Ibadah dimulai, Gereja HKBP Cinere dengan penuh rasa
simpati menyerahkan bantuan tas kepada masing-masing para Calon Pendeta
yang diserahkan oleh Praeses Distrik VIII Deboskap, Pendeta Ressort HKBP
Cinere dan Panitia Lokal. Akhirnya dalam acara khusus, ke-28 orang
calon Pendeta HKBP dengan berbaris lalu berjalan pelan ke arah Pimpinan
HKBP Ompui Ephorus Pdt. W.T.P. Simarmata, MA, Sekretaris Jenderal Pdt.
Mori A.P. Sihombing, MTh, Kepala Departemen Koinonia Pdt. Welman P.
Tampubolon, STh dan Kepala Departemen Marturia Pdt. Marolop P. Sinaga,
MTh langsung menyerahkan Baju Parhobas Guru Huria yang selama ini mereka
kenakan selama menjadi Guru Huria di HKBP. Setelah diterima Pimpinan,
baju parhobas Guru Huria tersebut disimpan. InI merupakan baru pertama
kali berlangsung, sebab memang haruslah menyerahkan Baju Parhobas dan
selanjutnya akan menerima Baju Tohonan. Usai menyerahkan Baju Parhobas,
Calon pendeta tersebut menandatangani Surat Perjanjian bersedia
ditempatkan dimana saja. Usai menandatangani Surat Perjanjian secara
bergilir Ompui Ephorus menyerahkan Baju Tohonan dan juga Agenda HKBP.
Sambil menyerahkan Baju Tohonan dan Agenda HKBP Ompui Ephorus
menyebutkan kata-kata peneguhan untuk melayani dengan sungguh dengan
menggunakan Baju Tohonan dan Agenda yang mengandalkan Kekuatan Tuhan
saja. Usai menyerahkan Baju Tohonan dan Agenda HKBP, ke-empat Pimpinan
HKBP langsung memimpin Perjamuan Kudus bagi para calon Pendeta bersama
dengan keluarga.
Selesai acara Ibadah, ke-28 Calon Pendeta berfoto bersama dengan
Pimpinan dan selanjutnya makan bersama dengan menikmati menu khas Bali
yang non Kolesterol berbungkus daun dan alas keranjang anyaman. Usai
makan malam, ID Card para calon Pendeta tersebut dibagikan oleh Biro
Personalia. Turut hadir pada acara tersebut Praeses Distrik VIII
Deboskap Pdt. Nasser Silalahi, STh, Praeses Distrik XXI Banten Pdt.
Patar S. Napitupulu, M.Min, Praeses Distrik XVII Indonesia Bagian Timur
Pdt. Danner Siregar, STh, MM, Praeses Distrik XXVII Kaltimsel Pdt.
Banner Siburian, MTh, Praeses Distrik IV Toba Pdt. Robert Silaban, STh,
Pdt. Ir. Thomson Sinaga, STh, MM, Pdt. Parinsan Simanungkalit, STh, Pdt.
Ramli Hutagaol, STh, Pdt. Sarlen Lumbantobing, STh, MA, Pdt. Nekson
Simanjuntak, MTh, Pdt. Bintahan Harianja, STh, MSi, Pdt. Manaris
Simatupang, STh dan Panitia lokal. Selamat mempersiapkan diri untuk
menerima Tohonan Hapanditaon. >>> Biro Informasi HKBP, hkbp cinere blog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar