Jumat, 16 Desember 2022

Titus 2:11-15, EVANGELIUM TU MINGGU 26 DESEMBER 2022 Nunga Patar Asi Ni Roha Ni Debata

 

SERMON DISTRIK XIII ASAHAN LABUHAN BATU

EVANGELIUM TU MINGGU 26 DESEMBER 2022

Nunga Patar Asi Ni Roha Ni Debata

Titus 2:11-15

 

1.     Patujolo

Titus adalah sehabat dekat Paulus, hubungan yang dekat itulah membuat Paulus menuliskan surat ini dan surat ini ia kirimkan kepada Titus yang mana saat itu Titus berada di Pulau Kreta[1]. Hal ini dilakukan Paulus sebagai bentuk dukungannya kepada Titus agar ia terus mengajarkan iman yang benar dan membimbing jemaat agar tetap hidup sesuai kehendak Allah dan Paulus juga meminta agar Titus menetapkan penatua-penatua di setiap kota agar semakin banyak yang terlibat dalam tugas mengajarkan dan membimbing jemaat untuk melakukan kehendak Allah hal ini dikarenakan adanya jemaat yang berusaha menyesatkan anggota lainnya dengan ajaran-ajaran sesat (lih. Titus 1:10-14; 3:9-10).

          Orang-orang di Kreta memfokuskan diri kepada apa yang ada di dunia, mereka berpikir bahwa kenikmatan dunia adalah hal yang sangat penting, sehingga mereka selalu berusaha untuk memenuhi kenikmatan dunia ini tanpa memikirkan bahwa perbuatan itu telah menyimpang dari kehendak Allah. Itulah sebabnya Paulus menuliskan surat ini, bahwa segala sesuatu yang mereka peroleh adalah hanya karena kasih karunia Allah. Oleh sebab itulah mereka harus membayar harga yang mahal itu bukan dengan berbuat sesusaka hati tetapi berbuat baik sesuai kehendak Allah.

 

2.     Hatorangan

Ayat 11 “karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata”. Ayat ini dimulai dengan kata kasih karunia, kata tersebut merupakan kata kunci yang tidak terlepas dalam tugas yang agung yaitu tugas keselamatan. Dimana ada orang yang tersesat dan ada orang yang harus dikorbankan untuk menyelamatkan yang tersesat. Dalam hal ini ternyata yang dimaksudkan adalah semua manusia merupakan orang-orang yang tersesat yang membutuhkan pertolongan. Tidak ada satupun atau seorangpun yang mampu untuk melakukan tugas agung itu, hanya satu sosok yang agung jugalah yang mampu melakukan tugas tersebut dan itu di dalam diri Yesus Kristus (2 Tim. 1:10). Tugas yang agung itu sesuai dengan apa yang telah dijanjikan Allah kepada semua manusia, hanya dalam diri Yesuslah tugas janji itu digenapi (lih. Yoh. 3:16). Penyelamatan itu semata-mata dirancang untuk menuntun manusia kepada pertobatan (lih. Roma 2:4)

Ayat 12 “Ia mendidik kita supaya kita meningglkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini”. Dalam teks ini terlihat jelas bahwa penyelamatan yang dilakukan oleh Yesus benar-benar dirancang sebagai jalan agar semua manusia dapat bertobat. Agar pertobatan itu dapat terlaksana ada tiga tindakan yang mendidik, yaitu hidup bijaksana, adil dan beribadah. Ketiga tindakan itu adalah bentuk pengembalaan diri yang harus dilakukan di dalam kehidupan di dunia ini sebelum kita sampai pada dunia yang kedua, yaitu dunia yang akan datang.

-         Ketika seseorang bijaksana, maka dia akan bertindak hati-hati, bertindak sesuai aturan atau keputusan, bertindak sesuai hikmat yang dari Allah.

-         Ketika seseorang adil maka ia tidak berat sebelah, tidak pandang bulu atau tidak pilih kasih, tidak takut dengan orang yang lebih hebat  atau lebih kuat darinya.

-         Ketika seseorang beribadah maka ia menunjukkan sikap yang berpasrah kepada sang penyelemat, dia tau bahwa dia adalah orang yang lemah. 

          Ayat 13-14  dalam ayat 13 ada kata “menantikan”, kata ini  merupakan suatu pengharapan yang sudah digenapi dan yang masih akan digenapi. Karena dalam kehidupan ini ternyata semua manusia memiliki pengharapannya masing-masing. Dari pengeharapan-pengharapan itu tentu ada pengharapan yang sudah diberikan yang tentunya membuat semua manusia bahagia dan ada pengharapan yang akan kita dapatkan, yaitu pengharapan terakhir, yaitu hidup yang akan datang melalui Yesus Kristus. Maka kita akan menanti pengharapan itu, ternyata dalam menanti sering kita goyah dan tidak bertahan, oleh sebab itulah teks ini meminta agar kita tetaplah hidup dalam pengharapan itu, sehingga kita tetap berbuat sesuai apa yang dikehendaki Allah.

          Ayat 15 “beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah”. Kata “memberitakan, menasehati dan meyakinkan” adalah perbuatan baik dan ini harus terus-menerus dilakukan oleh hamba Tuhan atau penatua-penatua. Namun dalam tugas ini ternyata dituntun agar setiap hamba Tuhan atau penatua-penatua untuk terlebih dahulu melakukannya agar ketika kita melakukannya maka kita akan dianggap berwibawa namun ketika perbuatan kita tidak sesuai dengan perbuatan kita maka ini akan menjadi batu sandungan bagi kita dan tak jarang kita akan dipandang rendah. Lakukanlah terlebih dahulu kemudian lakukan tugas pengembalaan

 

3.     Sipahusorhusoron

-         Diingatkan bahwa kasih karunia itu telah kita terima dan akan tetap Dia berikan.

-         Dia tidak hanya menjanjikan tetapi Dia juga menggenapi janji-janji itu. Dengan kasih karunia itu kita dituntut untuk tidak hanya berjanji tetapi belajar tunduk untuk melakukan janji itu

-         Bentuk dari pelaksaan bahwa kasih itu telah kita terima maka kita belajar untuk hidup bijaksana, adil dan tetaplah beribadah dalam situasi apapun. Amen  

Pdt Pinta Siburian, S.Th



[1] Kreta adalah sebuah pulau besar yang terletak di Laut Tengah. Budaya Minoa berkembang di pulau ini dan pada masa keemasannya ternyata orang-orang Minoa sangat menikmati kehidupan yang membuat mereka terlena sehingga merekapun tidak lagi hidup sesuai kehendakNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar