SERMON
DISTRIK XIII ASAHAN LABUHAN BATU
EVANGELIUM
TU MINGGU 26 DESEMBER 2022
Nunga Patar Asi Ni Roha Ni Debata
Titus 2:11-15
1. Patujolo
Titus adalah sehabat dekat Paulus, hubungan yang dekat
itulah membuat Paulus menuliskan surat ini dan surat ini ia kirimkan kepada
Titus yang mana saat itu Titus berada di Pulau Kreta[1]. Hal
ini dilakukan Paulus sebagai bentuk dukungannya kepada Titus agar ia terus
mengajarkan iman yang benar dan membimbing jemaat agar tetap hidup sesuai
kehendak Allah dan Paulus juga meminta agar Titus menetapkan penatua-penatua di
setiap kota agar semakin banyak yang terlibat dalam tugas mengajarkan dan
membimbing jemaat untuk melakukan kehendak Allah hal ini dikarenakan adanya jemaat
yang berusaha menyesatkan anggota lainnya dengan ajaran-ajaran sesat (lih. Titus 1:10-14; 3:9-10).
Orang-orang
di Kreta memfokuskan diri kepada apa yang ada di dunia, mereka berpikir bahwa
kenikmatan dunia adalah hal yang sangat penting, sehingga mereka selalu
berusaha untuk memenuhi kenikmatan dunia ini tanpa memikirkan bahwa perbuatan
itu telah menyimpang dari kehendak Allah. Itulah sebabnya Paulus menuliskan
surat ini, bahwa segala sesuatu yang mereka peroleh adalah hanya karena kasih
karunia Allah. Oleh sebab itulah mereka harus membayar harga yang mahal itu
bukan dengan berbuat sesusaka hati tetapi berbuat baik sesuai kehendak Allah.
2. Hatorangan
Ayat 11 “karena kasih
karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata”. Ayat ini dimulai
dengan kata kasih karunia, kata tersebut merupakan kata kunci yang tidak
terlepas dalam tugas yang agung yaitu tugas keselamatan. Dimana ada orang yang
tersesat dan ada orang yang harus dikorbankan untuk menyelamatkan yang
tersesat. Dalam hal ini ternyata yang dimaksudkan adalah semua manusia
merupakan orang-orang yang tersesat yang membutuhkan pertolongan. Tidak ada
satupun atau seorangpun yang mampu untuk melakukan tugas agung itu, hanya satu
sosok yang agung jugalah yang mampu melakukan tugas tersebut dan itu di dalam
diri Yesus Kristus (2 Tim. 1:10). Tugas yang agung itu sesuai dengan apa yang telah
dijanjikan Allah kepada semua manusia, hanya dalam diri Yesuslah tugas janji
itu digenapi (lih. Yoh. 3:16). Penyelamatan itu semata-mata dirancang untuk menuntun
manusia kepada pertobatan (lih. Roma 2:4)
Ayat 12
“Ia mendidik kita supaya kita meningglkan kefasikan dan keinginan-keinginan
duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia
sekarang ini”. Dalam teks ini terlihat jelas bahwa penyelamatan yang dilakukan
oleh Yesus benar-benar dirancang sebagai jalan agar semua manusia dapat
bertobat. Agar pertobatan itu dapat terlaksana ada tiga tindakan yang mendidik,
yaitu hidup bijaksana, adil dan beribadah. Ketiga tindakan itu adalah bentuk
pengembalaan diri yang harus dilakukan di dalam kehidupan di dunia ini sebelum
kita sampai pada dunia yang kedua, yaitu dunia yang akan datang.
-
Ketika seseorang bijaksana, maka dia akan
bertindak hati-hati, bertindak sesuai aturan atau keputusan, bertindak sesuai
hikmat yang dari Allah.
-
Ketika seseorang adil maka ia tidak berat
sebelah, tidak pandang bulu atau tidak pilih kasih, tidak takut dengan orang yang
lebih hebat atau lebih kuat darinya.
-
Ketika seseorang beribadah maka ia menunjukkan
sikap yang berpasrah kepada sang penyelemat, dia tau bahwa dia adalah orang
yang lemah.
Ayat 13-14 dalam
ayat 13 ada kata “menantikan”, kata ini
merupakan suatu pengharapan yang sudah digenapi dan yang masih akan
digenapi. Karena dalam kehidupan ini ternyata semua manusia memiliki
pengharapannya masing-masing. Dari pengeharapan-pengharapan itu tentu ada
pengharapan yang sudah diberikan yang tentunya membuat semua manusia bahagia
dan ada pengharapan yang akan kita dapatkan, yaitu pengharapan terakhir, yaitu
hidup yang akan datang melalui Yesus Kristus. Maka kita akan menanti
pengharapan itu, ternyata dalam menanti sering kita goyah dan tidak bertahan,
oleh sebab itulah teks ini meminta agar kita tetaplah hidup dalam pengharapan
itu, sehingga kita tetap berbuat sesuai apa yang dikehendaki Allah.
Ayat 15 “beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan
yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang
menganggap engkau rendah”. Kata “memberitakan, menasehati dan meyakinkan”
adalah perbuatan baik dan ini harus terus-menerus dilakukan oleh hamba Tuhan
atau penatua-penatua. Namun dalam tugas ini ternyata dituntun agar setiap hamba
Tuhan atau penatua-penatua untuk terlebih dahulu melakukannya agar ketika kita
melakukannya maka kita akan dianggap berwibawa namun ketika perbuatan kita
tidak sesuai dengan perbuatan kita maka ini akan menjadi batu sandungan bagi
kita dan tak jarang kita akan dipandang rendah. Lakukanlah terlebih dahulu
kemudian lakukan tugas pengembalaan
3. Sipahusorhusoron
-
Diingatkan bahwa kasih karunia itu telah kita
terima dan akan tetap Dia berikan.
-
Dia tidak hanya menjanjikan tetapi Dia juga
menggenapi janji-janji itu. Dengan kasih karunia itu kita dituntut untuk tidak
hanya berjanji tetapi belajar tunduk untuk melakukan janji itu
-
Bentuk dari pelaksaan bahwa kasih itu telah
kita terima maka kita belajar untuk hidup bijaksana, adil dan tetaplah
beribadah dalam situasi apapun. Amen
Pdt Pinta Siburian, S.Th
[1] Kreta adalah sebuah pulau besar
yang terletak di Laut Tengah. Budaya Minoa berkembang di pulau ini dan pada
masa keemasannya ternyata orang-orang Minoa sangat menikmati kehidupan yang
membuat mereka terlena sehingga merekapun tidak lagi hidup sesuai kehendakNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar