Hamba Tuhan yang Setia
2 Korintus 4:1-6
Sebuah ungkapan mengatakan “semakin tinggi kita berdiri, semakin kencang angin
bertiup.” Kenyataan inilah yang dihadapi oleh Paulus di Korintus. Jemaat Korintus
adalah sebuah jemaat yang besar dan mempunyai banyak potensi. Namun, justru di
tempat itulah Paulus juga menghadapi tantangan yang sangat besar, yaitu dengan
kehadiran “…rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai
rasul-rasul Kristus (11:13-15).” Orang-orang inilah yang sedang merebut
pengaruh Paulus dan berusaha menghancurkan kewibawaan Paulus sebagai seorang
rasul.
Oleh musuh-musuhnya Paulus dituduh berlaku licik dan memalsukan firman
Allah. tuduhan ini tentu sangat menyakitkan bagi seseorang yang telah bekerja
keras melakukan pekabaran Injil. Namun, Paulus menegaskan bahwa semua tidak
membuatnya tawar hati. Paulus bahkan memberikan kesempatan semua orang untuk
menilai apa yang telah dilakukannya semata-mata merupakan kasih karunia Allah.
Jika demikian, apakah berarti bahwa Paulus selalu berhasil (standar
manusia) dalam pemberitaan Injil? Ternyata tidak. Ada orang-orang yang tidak
mau percaya terhadap Injil yang diberitakannya. Ini pun tidak membuat Paulus
tawar hati. Paulus sepenuhnya menyadari bahwa memang ada orang-orang yang tidak
dapat menerima pemberitaan Injil. Artinya, sebagai pemberita Injil dia tidak
selalu “berhasil”. Namun Paulus tetap memegang teguh prinsip-prinsip pekabaran
Injil.
Seorang pemberita Injil harus memberitakan Yesus Kristus, bukan
memberitakan dirinya sendiri. Seorang pemberita Injil menempatkan dirinya
sebagai hamba bagi orang-orang yang dilayaninya. Seorang pemberita Injil
bersandar penuh kepada pekerjaan Allah (Roh Kudus) dalam hati manusia. inilah
prinsip yang dipegang teguh oleh Paulus, meskipun menghadapi serangan dari
musuh-musuhnya dan meskipun ada sebagian orang yang menolak Injil yang
diberitakannya. Paulus tetap setia pada panggilan Allah untuk memberitakan
Injil.
Sesuai amanat Tuhan Yesus bagi murid-muridnya dan bagi semua orang percaya
saat ini, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala
makhluk.” (Mrk. 16:15). Maka pertanyaan besar dan perenungan mendalam bagi kita
adalah, “bagaimana dengan pelayanan Anda?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar