DOA ORANG
BERIMAN
1 Yohanes 5: 1-5
Hidup adalah
perjuangan. Alkitab mengajarkan bahwa kita berada dalam suatu
pertempuran. Alternatifnya jelas, di satu sisi ada kekalahan, di sisi lain ada
kemenangan. Setiap manusia pastilah menginginkan kemenangan. Tak seorangpun
ingin kalah dalam kehidupan ini. Sadar atau tak sadar, setiap hari kita
“berperang”dalam hidup kita. Perang untuk mengalahkan hawa nafsu, perang
untuk memutuskan mana jalan yang terbaik
yang harus dijalani. Berperang antara melakukan kehendak Tuhan atau kehendak
diri sendiri. Maka di Minggu Rogate ini
kita bersama-sama
hendak mempergumulkan firman Tuhan mengenai hal berdoa. sesuai dengan topik
minggu “Doa Orang Beriman”. Beberapa
hal yang bisa kita renungkan Khotbah Minggu ini , yakni
1.
Percaya bahwa Yesus adalah Kristus
Percaya pada Yesus adalah pekerjaan Allah bukan
hanya keputusan manusia . Ketika manusia percaya pada Yesus, saat itu ia
dilahirkan dari Allah.
Yesus telah ditetapkan menjadi jalan keselamatan bagi kita, di dalam nama Yesus
telah diberikan kuasa di sorga dan di bumi, Dia yang berkuasa atas kehidupan
ini. Sehingga di dalam nama Yesus kita dapat menaruh pengharapan, permohonan
dalam doa. Di Yohanes 14:13-14 Tuhan Yesus berkata “dan apa juga yang kamu
minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam
Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya.” Dengan percaya dalam nama Yesus kita memiliki kepercayaan bahwa
Tuhan akan mengabulkan doa kita dan memperoleh apa yang kita minta (ay. 14-15).
Ketika kita telah berdoa dalam nama Yesus, maka tidak ada lagi ada kebimbangan
dan keraguan yang mengombang-ambingkan hidup kita.
2.
Mengasihi Allah
Sama seperti
seorang bapa mengasihi anak-anaknya, demikian pula seorang anak juga akan mengasihi
bapanya. Maka demikian juga hubungan orang percaya dengan Tuhan, bahwa kita
tidak hanya tahu bahwa Allah mengasihi kita, tetapi kita juga dapat menunjukkan
kebesaran kasih kita kepada Allah.
Sehingga kita
berani dan yakin datang untuk berdoa kepada Allah bukan hanya karena kita tahu
bahwa Allah mengasihi kita, tetapi juga kita berdoa kepada Allah adalah karena
kita mengasihiNya. Kita datang berdoa kepada Allah bukan hanya karena kita
memohon pengasihanNya tentang sesuatu hal, tetapi kita berdoa adalah wujud
kasih kita kepada Allah, bahwa melalui doa kita dapat mewujudkan hubungan kita
yang intim dengan Allah.
3.
Mengasihi sesama
Dilahirkan menjadi anak-anak Allah berarti dipersilahkan masuk ke
dalam relasi kasih. Relasi kasih dengan Allah melalui Yesus inilah yang
mendorong kita untuk mengasihi saudara seiman. Mereka menjadi saudara kita di
dalam Kristus, tanpa memandang ras, bahasa, budaya, strata ekonomi, atau
pendidikan. Maka kita tidak selayaknya membedakan orang berdasarkan hal-hal
tersebut, melainkan pandanglah sebagai orang yang sudah sama-sama diselamatkan
oleh Tuhan. Meskipun di antara kita terdapat perbedaan, kita dapat tetap saling
mengasihi karena kita berasal dari keluarga yang sama. Bukti seseorang
mengasihi Allah adalah mengasihi saudara seiman. Mengasihi saudara seiman
berarti mengasihi Allah Ada banyak wujud
kasih kita kepada sesama, salah satunya adalah melalui doa. Dengan mendoakan
orang lain, maka kita mau tunduk pada perintah Tuhan untuk saling mengasihi dan
kita mau merendahkan diri bahwa kita hanya dapat mengasihi sesama kita hanya
melalui kekuatan Tuhan. Seperti yang Paulus pernah kisahkan tentang tantangan
pelayanan yang dihadapinya, namun Allah menyelamatkannya dan itu semua tidak
terlepas dari doa-doa orang percaya yang selalu menyertainya, Paulus katakan
“karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap
syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami”
(2 Korintus 1: 11).
4.
Menuruti perintah Allah
Tanda kasih yang
nyata seorang anak kepada bapanya adalah taat dan menghormati perintah bapanya.
Seorang bapa memberikan perintah untuk ditaati adalah karena kasih seorang bapa
yang mau membimbing dan menuntun anaknya, demikian halnya seorang anak mau taat
pada perintah bapanya adalah karena kasihnya kepada bapanya. Ketaatan kita
kepada perintah Allah adalah karena kita tahu Allah mengasihi diri kita dan
kita mengasihi Allah. Itulah sebabnya dikatakan di ayat 3 bahwa
“perintah-perintahNya itu tidak berat” karena ketaatan kita para perintah Allah
didasarkan pada kasih. Jika kasih menjadi dasar dari ketaatan maka tidak akan
ada keberatan atau keegganan untuk melakukannya. Kita mau taat kepada perintah
Tuhan karena kita tahu bahwa perintahNya itu adalah wujud dari kasihNya yang
akan menuntun dan membimbing kita kepada kebaikan.
“ora et labora” yaitu berdoa
dan bekerja adalah ungkapan yang sudah sering kita dengar. Bahwa dalam iman
percaya kita kepada Tuhan yang mendengar dan mengabulkan doa kita tidak cukup
hanya sebatas berdoa saja, namun kita diajak untuk menyambut jawaban Tuhan atas
doa kita melalui ketaatan kita kepada perintah Tuhan.
Doa bukan hanya
sekedar permohonan dan kata-kata yang kita mohonkan kepada Tuhan, tetapi doa yang kita mohonkan
kepada Tuhan juga haruslah kita nyatakan melalui perbuatan kita yang sesuai
dengan perintahNya. Segala perbuatan, usaha dan tindakan kita juga tentunya
haruslah sesuai dengan kehendak Tuhan supaya kita menerima berkat Tuhan melalui
ketaatan kita pada perintahNya.
5.
Mengalahkan dunia
Tuhan Yesus
telah mengalahkan dunia ini (Yohanes 16:33), Dia yang telah menyerahkan
nyawaNya untuk memenangkan kita dari kuasa dosa adalah wujud dari kasihNya yang
besar kepada kita. sehingga kita diajak untuk turut serta dan tetap tinggal
dalam kemenanganNya. Iman kita kepada Tuhan Yesus adalah kekuatan kita untuk
mampu mengalahkan keinginan dunia yang mematikan. Sebagai anak-anak Allah, kita memiliki Tuhan Yesus Kristus yang
telah mengalahkan dunia. Jangan biarkan salib Kristus sia-sia karena kita
menyerah dalam peperangan iman mengasihi Allah, mengasihi sesama, menuruti segala
perintah Tuhan dan berdoa memohon kekuatan dan pengampunan dosa, maka kita akan
tetap menjadi pemenang dalam kehidupan ini.
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Markus 14:38).
Disini kita dapat melihat kekuatan doa, bahwa kita menyadari bahwa daging kita
ini lemah, namun kelemahan itu bukan alasan untuk kita membiarkan diri kita
jatuh dalam dosa, tetapi Tuhan Yesus ajarkan kepada kita jika daging kita lemah
maka berjagalah dan berdoalah. Doa adalah kekuatan kita untuk dapat
memelihara iman kita. Doa adalah sarana bagi kita berkomunikasi bagi
Allah yang penuh kasih, di dalam doa kita dapat mengakui kelemahan dan
kekurangan kita. Semakin banyak
kita berkomunikasi dengan Allah melalui doa, semakin banyak kita mengenal
Allah. Tatkala hubungan kita semakin intim dan pengenalan kita semakin banyak
tentang Allah, kekuatan yang kita peroleh akan mampu mengalahkan dunia. Rogate
Tetaplah berdoa Amin.
Pendeta HKBP Resort Kisaran
Pdt Budianto Sianturi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar