Kuatkanlah Hatimu, Jangan Takut!
Jesaya
35: 4-10
Nats ini diawali dengan
kalimat,“Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan
pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!”.
Sapaan penuh pengharapan yang menyejukkan hati terutama bila kita sedang
menghadapi pergumulan hidup. Terlihat jelas bahwa Yesaya menggambarkan
pertolongan dari Allah dengan amat baik, “..kegirangan dan sukacita akan
memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.” (ay.10). Bahkan dikatakan, yang buta dicelikkan, yang
tuli akan mendengar, yang lumpuh akan melompat dan yang bisu akan
bersorak-sorai (ay. 5-6a). Semua bersukacita menyambut datangnya Allah Sang
Penyelamat umat-Nya.
Pdt Dr. Sukanto Limbong dalam bukunya
mengatakan bahwa kekuatiran ada sepanjang sejarah hidup manusia. Jadi tak dapat
dipungkiri rasa kekuatiran kerap kali
akan timbul ketika manusia diperhadapkan dengan penderitaan. Kekuatiran/rasa
takut hadir dengan berbagai bentuk dan peristiwa yang mengancam masa depan.
Oleh karena itu, sumber utama dari kekuatiran adalah melorotnya iman kepada
Tuhan. Kekuatiran ternyata bukan saja persoalan psikologis tetapi persoalan
iman. Melalui nats ini Yesaya mengajak umat Tuhan, orang Kristen masa kini
untuk mau memiliki komitmen hidup dan iman yang kuat. Bukan semata karena
senantiasa hidup di zona aman dan nyaman kemudian bersukacita dan bersyukur.
Akan tetapi, dalam hidup yang mengalami ragam penderitaan berat sekalipun, maka
umat Tuhan akan terus mensyukuri setiap peristiwa dan tidak kuatir sebab Allah
adalah Penolong.
Segala pergumulan yang dialami umat Kristiani
ini harus dianggap sebagai didikan-Nya agar kita beroleh bagian dalam
karakter-Nya. Kenyataan di atas membuktikan bahwa Tuhan mendidik dan membentuk
orang-orang yang dikasihi-Nya melalui berbagai kesulitan dan penderitaan.
Penderitaan itu mendidik, mendewasakan dan menjadikan manusia berkepribadian unggul. Inilah yang dimaksud
dengan pembentukan karakter melalui penderitaan. Penderitaan ada bukan
semata-mata sebuah bentuk ketidaksayangan Allah kepada umat-Nya. Ini adalah
bentuk perhatian Allah untuk menyadarkan umat-Nya bahwa Dia lah sang sumber
segala sesuatu, sang Penolong, Maha Besar dan Maha Kasih. Yang memberikan
pandangan agar kita mau terus menjadi lebih baik dan terus berpengharapan hanya
kepada Allah.
Pergumulan yang mungkin terjadi karena
kondisi ekonomi yang sulit, pekerjaan yang tak menentu, sakit penyakit yang tak sembuh, jodoh yang
tak kunjung datang, kehilangan orang-orang yang dikasihi, dll. Namun dalam
kondisi demikian firman Tuhan hari ini mengingatkan kita: “Jangan takut! Ia
akan menyelamatkan kamu!”. Ingatlah, pertolongan Allah bak alunan musik klasik
yang menenangkan, layaknya oase di padang gurun yang menyejukkan dan seperti air
mengalir yang memberikan kepastian tujuan dan kedamaian. Pertolongan
Allah selalu ada, hadir dan siap untuk menolong umat-Nya.
Novita Grace Sitorus,
S.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar