BAHAN SERMON GURU SEKOLAH MINGGU
HKBP
RESORT KISARAN
AYO
BERTOBAT ( YEREMIA 26:12-14 )
MINGGU
30 OKTOBER 2022
====================================================================
Tujuan
Umum
ASM mampu memahami
bahwa arti dari Bertobat yaitu kembali kepada jalan Allah Makna dari bertobat
adalah "berbalik". Yaitu berbalik dari cara hidup yang jahat kepada
cara hidup yang baik sesuai ajaran Kristus, dan pertobatan itu haruslah dalam
Kristus
Latar
Belakang
Nabi Yeremia tampil
sebagai teladan, pemimpin suruhan Tuhan dengan memiliki integritas pribadi
kuat. Ketika diancam untuk dibunuh karena memberitakan kebenaran Firman Tuhan,
ia tidak gentar atau mundur dari pemberitaannya. Yeremia tidak saja sadar akan
statusnya sebagai utusan Allah, tetapi juga berusaha mengawal status itu agar
tidak gugur, sekalipun menghadapi ancaman maut. Sebuah pribadi yang konsekwen
memberitakan pertobatan semesta, agar umat dan warga kota selamat.
Yeremia adalah hamba Tuhan yang senantiasa
bergumul untuk melaksanakan panggilannya. Dia sering merasa seorang diri
menghadapi nabi-nabi palsu. Dia ditolak dan difitnah oleh para pendengarnya.
Beberapa Yeremia dipenjarakan. Dua kali nyaris meninggal. Tekanan yang
dialaminya hampir membuat ia frustasi (lih. Yeremia 20:7-18). Namun menghadapi
apapun, Yeremia tetap hidup sesuai dengan firman Tuhan yang dipercayakan
kepadanya.
Ilustrasi
Pada suatu ketika, ada
sebuah keluarga yang berisikan seorang ayah, seorang ibu, dan 8 orang anak.
Waku itu, mereka sekeluarga besar pergi berlibur ke Thailand. Dua hari pertama
mereka lewati dengan baik, mereka makan makanan khas Thailand dan mengunjungi
tempat-tempat bersejarah. Namun, pada hari ketiga, sebuah masalah besar
terjadi. Ketika mereka sedang jalan-jalan di pasar malam, salah satu anak dari
ayah dan ibu ini ada yang menghilang—nama anak yang hilang tersebut adalah
Deni.
Mereka menunggu selama
1 jam untuk melihat apakah Deni akan datang kembali kepada mereka; tetapi,
setelah 1 jam Deni tetap tidak muncul. Akhirnya, ayah dan ibu ini mulai bertanya
kepada orang-orang sekitar apakah ada yang melihat Deni. Mereka mendeskripsikan
rupa fisik Deni dan pakaian yang Deni pakai, tetapi semua orang hanya
menggeleng-gelengkan kepala mereka. Akhirnya, ayah dan ibu ini datang ke kantor
polisi dan meminta polisi untuk mencari anak mereka.
Setelah itu, mereka
kembali ke pasar malam tersebut dan mencari semalaman. Setelah 3 jam mencari
Deni, akhirnya mereka menemukan Deni sedang menangis di pinggir toko manisan.
Si ayah dan si ibu langsung memeluk Deni sambil mengatakan: “Aduh Deni,
darimana saja coba kamu! Kamu sudah bikin ayah dan ibu sangat kuatir tau!”
Teman-teman, ketika
Deni terhilang, si ayah dan si ibu masih memiliki 7 orang anak; namun, mereka
tidak merasa baik-baik saja karena masih memiliki 7 orang anak, melainkan
mereka panik oleh karena 1 orang anak mereka yang hilang. Si ayah dan si ibu
tidak berhenti mencari Deni yang hilang hingga mereka berhasil menemukannya.
Dan ketika si ayah dan si ibu berhasil menemukan Deni, mereka tidak kesal atas
kebodohan Deni, melainkan mereka bersukacita karena anak mereka yang hilang
telah ditemukan kembali.
Begitupula dengan kita
semua—fokus kita telah dialihkan oleh dunia sehingga kita meninggalkan Tuhan.
Pada akhirnya kita tersadar bahwa kita telah berjalan begitu jauh dari Tuhan
dan kita tidak tau bagaimana caranya pulang. Namun Tuhan yang kaya akan kasih
karunia tidak pernah meninggalkan kita; Dia pergi mencari kita dan menolak
untuk berhenti hingga kita ditemukan kembali.
Penjelasan
Bahan dan Cerita
Pertobatan tidak hanya sekadar berbalik arah
seperti membalikkan badan, namun pertobatan juga meliputi perubahan pikiran,
hasrat, dan reformasi kehidupan. Bukan pertobatan namanya jika kita mengakui
dan menyesali segala kesalahan kita, namun kita hanya berkubang dalam penyesalan
dan tetap tinggal dalam kesedihan kita. Bukan pertobatan namanya jika kita
melakukannya karena takut dihukum. Bukan pertobatan namanya jika kita menyesali
perbuatan kita dan mengulanginya kembali (Kis 24:25). Pertobatan menuntut
sebuah perubahan pikiran, hasrat, dan gaya hidup ke arah yang progresif, yang
sesuai dengan kehendak Allah. Konsekuensi Pertobatan: Hati-hati dan Setia .Walaupun
kita sudah bertobat dan berada pada arah yang benar, kita bisa saja tersandung.
Kita bisa saja tergoda untuk kembali ke “tempat semula”. Atau, kalaupun tidak
berbalik arah, kita bisa saja tergoda untuk menengok alias “icip-icip doang”.
Kita mungkin saja kumat kembali dan melakukan hal yang dulu kita lakukan. .
Lebih nikmat rasanya jika berbohong dengan rapi di hadapan orang tua daripada
tidak dikasih jajan atau main main
dengan alasan diskusi kelompak mengerjakan PR di rumah teman tapi nyatanya dia
main game dan main main di taman atau di lapangan . Orang yang bertobat
bersedia ditegur oleh Allah ketika ia tersandung atau tergoda . Mari bertobat,
Ayo bertobat AMIN
Pdt Budianto Sianturi
Pendeta HKBP Resort
Kisaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar