Jumat, 23 September 2022

BAHAN SERMON GURU SEKOLAH MINGGU HKBP RESORT KISARAN AYO BERTOBAT ( YEREMIA 26:12-14 ) MINGGU 30 OKTOBER 2022

 

 BAHAN SERMON GURU SEKOLAH MINGGU

HKBP RESORT KISARAN

AYO BERTOBAT    ( YEREMIA 26:12-14 )

MINGGU 30 OKTOBER 2022

====================================================================

Tujuan Umum

ASM mampu memahami bahwa arti dari Bertobat yaitu kembali kepada jalan Allah Makna dari bertobat adalah "berbalik". Yaitu berbalik dari cara hidup yang jahat kepada cara hidup yang baik sesuai ajaran Kristus, dan pertobatan itu haruslah dalam Kristus

Latar Belakang

Nabi Yeremia tampil sebagai teladan, pemimpin suruhan Tuhan dengan memiliki integritas pribadi kuat. Ketika diancam untuk dibunuh karena memberitakan kebenaran Firman Tuhan, ia tidak gentar atau mundur dari pemberitaannya. Yeremia tidak saja sadar akan statusnya sebagai utusan Allah, tetapi juga berusaha mengawal status itu agar tidak gugur, sekalipun menghadapi ancaman maut. Sebuah pribadi yang konsekwen memberitakan pertobatan semesta, agar umat dan warga kota selamat.

 Yeremia adalah hamba Tuhan yang senantiasa bergumul untuk melaksanakan panggilannya. Dia sering merasa seorang diri menghadapi nabi-nabi palsu. Dia ditolak dan difitnah oleh para pendengarnya. Beberapa Yeremia dipenjarakan. Dua kali nyaris meninggal. Tekanan yang dialaminya hampir membuat ia frustasi (lih. Yeremia 20:7-18). Namun menghadapi apapun, Yeremia tetap hidup sesuai dengan firman Tuhan yang dipercayakan kepadanya.

Ilustrasi

Pada suatu ketika, ada sebuah keluarga yang berisikan seorang ayah, seorang ibu, dan 8 orang anak. Waku itu, mereka sekeluarga besar pergi berlibur ke Thailand. Dua hari pertama mereka lewati dengan baik, mereka makan makanan khas Thailand dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Namun, pada hari ketiga, sebuah masalah besar terjadi. Ketika mereka sedang jalan-jalan di pasar malam, salah satu anak dari ayah dan ibu ini ada yang menghilang—nama anak yang hilang tersebut adalah Deni.

Mereka menunggu selama 1 jam untuk melihat apakah Deni akan datang kembali kepada mereka; tetapi, setelah 1 jam Deni tetap tidak muncul. Akhirnya, ayah dan ibu ini mulai bertanya kepada orang-orang sekitar apakah ada yang melihat Deni. Mereka mendeskripsikan rupa fisik Deni dan pakaian yang Deni pakai, tetapi semua orang hanya menggeleng-gelengkan kepala mereka. Akhirnya, ayah dan ibu ini datang ke kantor polisi dan meminta polisi untuk mencari anak mereka.

Setelah itu, mereka kembali ke pasar malam tersebut dan mencari semalaman. Setelah 3 jam mencari Deni, akhirnya mereka menemukan Deni sedang menangis di pinggir toko manisan. Si ayah dan si ibu langsung memeluk Deni sambil mengatakan: “Aduh Deni, darimana saja coba kamu! Kamu sudah bikin ayah dan ibu sangat kuatir tau!”

Teman-teman, ketika Deni terhilang, si ayah dan si ibu masih memiliki 7 orang anak; namun, mereka tidak merasa baik-baik saja karena masih memiliki 7 orang anak, melainkan mereka panik oleh karena 1 orang anak mereka yang hilang. Si ayah dan si ibu tidak berhenti mencari Deni yang hilang hingga mereka berhasil menemukannya. Dan ketika si ayah dan si ibu berhasil menemukan Deni, mereka tidak kesal atas kebodohan Deni, melainkan mereka bersukacita karena anak mereka yang hilang telah ditemukan kembali.

Begitupula dengan kita semua—fokus kita telah dialihkan oleh dunia sehingga kita meninggalkan Tuhan. Pada akhirnya kita tersadar bahwa kita telah berjalan begitu jauh dari Tuhan dan kita tidak tau bagaimana caranya pulang. Namun Tuhan yang kaya akan kasih karunia tidak pernah meninggalkan kita; Dia pergi mencari kita dan menolak untuk berhenti hingga kita ditemukan kembali.

Penjelasan Bahan dan Cerita

 Pertobatan tidak hanya sekadar berbalik arah seperti membalikkan badan, namun pertobatan juga meliputi perubahan pikiran, hasrat, dan reformasi kehidupan. Bukan pertobatan namanya jika kita mengakui dan menyesali segala kesalahan kita, namun kita hanya berkubang dalam penyesalan dan tetap tinggal dalam kesedihan kita. Bukan pertobatan namanya jika kita melakukannya karena takut dihukum. Bukan pertobatan namanya jika kita menyesali perbuatan kita dan mengulanginya kembali (Kis 24:25). Pertobatan menuntut sebuah perubahan pikiran, hasrat, dan gaya hidup ke arah yang progresif, yang sesuai dengan kehendak Allah. Konsekuensi Pertobatan: Hati-hati dan Setia .Walaupun kita sudah bertobat dan berada pada arah yang benar, kita bisa saja tersandung. Kita bisa saja tergoda untuk kembali ke “tempat semula”. Atau, kalaupun tidak berbalik arah, kita bisa saja tergoda untuk menengok alias “icip-icip doang”. Kita mungkin saja kumat kembali dan melakukan hal yang dulu kita lakukan. . Lebih nikmat rasanya jika berbohong dengan rapi di hadapan orang tua daripada tidak dikasih jajan atau main  main dengan alasan diskusi kelompak mengerjakan PR di rumah teman tapi nyatanya dia main game dan main main di taman atau di lapangan . Orang yang bertobat bersedia ditegur oleh Allah ketika ia tersandung atau tergoda . Mari bertobat, Ayo bertobat  AMIN

Pdt Budianto Sianturi

Pendeta HKBP Resort Kisaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar