Jumat, 23 September 2022

DI DALAM KRISTUS AKU ADALAH CIPTAAN BARU 2 KORINTUS 5:17-19 BAHAN SERMON GURU SEKOLAH MINGGU HKBP RESORT KISARAN MINGGU XVIII , 16 OKTOBER 2022

 

Bahan Sermon

Guru Sekolah Minggu HKBP Resort Kisaran

Minggu XVIII , 16 Oktober 2022

 

 

Di dalam Kristus aku adalah Ciptaan Baru

2 Korintus 5:17-19

 

Pada perikop nats ini paling tidak kita melihat 2 penekanan tematis Rasul Paulus kepada Jemaat Korintus yaitu pembaharuan dan pendamaian. Pembaharuan dalam perikop ini meliputi pembaharuan hati yang menyeluruh. Secara totalitas Rasul Paulus mengingatkan hidup setiap orang yang diperbaharui di dalam Kristus. Sebagai ciptaan baru, ini menjadi perhatian semua orang yang mengaku tinggal di dalam iman Kristen. Ciptaan baru bukan saja membuat faham mendapat nama baru, identitas baru, pakaian baru, dll melainkan mendapat hati dan sifat yang baru. Begitu besar perubahan yang dikerjakan anugerah Allah di dalam jiwa sehongga, seperti yang dikatakan selanjutnya, yang lama sudah berlalu, yaitu pikiran-pikiran lama, asas-asas hidup yang lama, sudah berlalu. Semuanya menjadi baru. Anugerah memperbaharui menciptakan dunia baru di dalam jiwa. Orang yang dijadikan baru bertindak berdasarkan asas-asas baru dengan pedoman-pedoman baru, tujuan-tujuan baru, dan dalam kawanan yang baru.

 

Penekanan kedua adalah tematis pendamaian. Pada ayat 18-19, pandangan Rasul Paulus bahwa keberadaan manusia dengan Allah telah mengalami “keretakan relasi” oleh karena dosa. Dosa telah memutuskan persahabatan antara Allah dan manusia. Hari orang berdosa penuh dengan permusuhan melawan Allah, dan sudah sewajarnya Allah murka dengan si pendosa. Namun dari Allah bagi manusia telah memberikan pendamaian oleh perantara Kristus. Segala hal yang berkaitan denan pendamaian kita oleh Yesus Kristus berasal dari Allah yang dengan Pengantara Yesus Kristus telah mendamaikan dunia dengan diri-nya sendiri dan menjadikan diri-Nya betul-betul bisa didamaikan dengan para pelanggar. Allah tidak memperhitungkan pelanggaran-pelanggaran manusia tetapi justru melonggarkan perjanjian yang telah dilanggar. Dengan ini, Allah ingin memberikan kesepatakan baru dan perjanjian baru berdasarkan anugerah dengan secara cuma-cuma mendapatkan pengampunan dosa.

 

Dengan demikian, pengajaran Alkitab dari perikop ini menekankan bahwa,

1.      Di dalam Kristus kita adalah ciptaan baru

Sebagai ciptaan baru, kita tinggal didalam perbuatan-perbuatan serta sikap yang baru. Rasul Paulus mengatakan bahwa kita adalah manusia baru. Artinya di dalam Kristus kita menjadi orang-orang yang telah meninggalkan segala perbuatan dosa dan senantiasa melakukan perbuatan yang berkenan kepada Tuhan. Di dalam Yesus 43:18-19 dikatakan, “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?”

2.      Kristus menjadi perantara pendamaian kita dengan Allah

Sebagai orang-orang telah menderima pendamaian dari Allah berarti kita menjadi orang yang layak dihadapan Allah. Keberdosaan kita sebagai manusia menjadikan kita tidak layak bagi Tuhan. Dosa itulah menjadi penghalang kita bagi Tuhan. Tetapi kita mengingat bahwa oleh karena Kristus Tuhan kita telah menebus kita dari dosa sehingga kita tinggal di dalam identitas baru dalam hidup kita sebagai orang-orang yang telah ditebus. Maka kita adalah orang-orang yang berbahagia yang telah layak dihadapan Tuhan oleh Kristus Yesus Tuhan kita.

3.      Kasih setia Tuhan yang besar di dalam anugerah-Nya

Tuhan kita adalah Tuhan yang setia terhadap janji-Nya. Berita pendamaian itu telah kita terima. Berita pendamaian merupakan anugerah yang diberikan Tuhan. Maka berita pendamaian itu juga merupakan berita kesukaan yang harus diberitakan kepada dunia ini. Seperti para Rasul yang menyampaikan berita pendamaian itu kepada seluruh orang hingga ke ujung dunia.

Pdt Albert JP Pasaribu STh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar