Jumat, 23 September 2022

Bahan Sermon Resort Guru-guru sekolah Minggu, 09 Oktober 2022 Kisah Rasul 28 : 1 - 10

 

Bahan Sermon Resort Guru-guru sekolah Minggu, 09 Oktober 2022

Kisah Rasul 28 : 1 - 10

 

 


Paulus  karena memberitakan Injil, ia dihasut dan dipenjarakan serta diadili. Namun oleh karena kesalahannya tidak ditemukan maka ia naik banding untuk diadili oleh Kaisar.  Sebagai seorang tahanan, Paulus dibawa berlayar menuju Roma, ditengah laut angin ribut  mengombang-ambingkan kapal yang mereka tumpangi selama empat belas hari lamanya. Semua orang yang ada di dalam kapal sudah ketakutan, namun Paulus meneguhkan orang yang ada di dalam kapal dan berkata “tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya” (27: 34). Sampai akhirnya mereka selamat dari badai itu dan terdampar di sebuah pulau yang bermana Malta. Penduduk setempat sangat ramah menyambut mereka bahkan menyalakan api besar untuk menghangatkan Paulus dan orang-orang yang ada bersamanya dikapal, semuanya berjumlah 276 orang. Baju mereka semua basah dan badannya kedinginan oleh karena air laut.  Apalagi saat itu mulai hujan dan hawanya dingin. Coba bayangkan berapa besar api yang harus dinyalakan untuk menghangatkan Paulus dan orang-orang yang ada bersamanya ? Berapa banyak kayu yang harus dikumpulkan untuk membuat api yang besar untuk mereka? Mudah tidak untuk melakukannya ? Pasti tidak mudah. Ada seorang Gubernur ditempat itu bernama Publius yang juga turut menyambut Paulus dan orang-orang yang bersamanya bahkan menjamu mereka dengan ramahnya selama 3 hari. Tetapi ternyata Ayah Publius sedang terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus tidak tinggal diam walaupun ia adalah seorang asing di Pulau Malta. Paulus mengunjungi ayah Gubernur Publius di kamarnya lalu mendoakannya. Paulus menumpangkan tangannya ke atas ayah Gubernur Publius sehingga Ayah Publius sembuh! Dengan mendoakan ayah Gubernur Publius, sesungguhnya Paulus sedang “memberitakan Injil”, menyatakan bahwa Allah lah yang berkuasa untuk menyembuhkan ayah Gubernur itu. Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Itu hanya bisa terjadi karena kuasa Allah. Allah menyertai Paulus melalui penyataan kuasa-Nya. Coba bayangkan berapa banyak makanan yang harus disediakan untuk menjamu 276 orang asing? Untuk 3 hari? Suatu pengeluaran yang besar sekalipun kerepotan yang besar. Paulus memperkenalkan Allah yang hidup kepada  Gubernur Publius dan orang-orang yang ada bersamanya. Dengan mendoakan, Paulus membawa Gubernur Publius dan orang-orang yang ada bersamanya untuk mengalami kehadiran dan kuasa Allah yang hidup. Paulus tidak tinggal diam sekalipun ia adalah seorang asing di Pulau Malta. Paulus mengunjungi ayah Gubernur Publius di kamarnya lalu mendoakannya. Paulus menumpangkan tangannya ke atas ayah Gubernur Publius sehingga  Ayah Publius sembuh!  Dengan mendoakan ayah Gubernur Publius, sesungguhnya Paulus sedang “memberitakan Injil”. Dengan berdoa, Paulus menyatakan bahwa Allah lah yang berkuasa untuk menyembuhkan ayah Gubernur Publius. Dengan mendoakan, Paulus memperkenalkan Allah yang hidup kepada  Gubernur Publius dan orang-orang yang ada bersamanya.  Dengan mendoakan, Paulus membawa Gubernur Publius dan orang-orang yang ada bersamanya untuk mengalami kehadiran dan kuasa Allah yang hidup.Tetapi mengapa penduduk setempat mau melakukannya untuk orang-orang asing itu? Itu hanya bisa terjadi karena kuasa Allah. Paulus mengalami penyertaan Allah, Allah yang membuat penduduk setempat bisa berlaku sangat ramah kepada Paulus dan orang-orang yang bersamanya,  sekalipun mereka orang asing. Itu adalah bukti bahwa Allah menyertai Paulus melalui penyataan kuasa-Nya.

Dan ketika Paulus hendak membantu mengumpulkan ranting-ranting untuk menghidupkan api, seekor ular beludak menggigit tangannya. Dan orang yang melihat kejadian itu menghubungkan dengan tahayul yang menganggap bahwa Paulus seorang pembunuh yang harus mati karena kejahatannya, “meskipun ia telah luput dari laut, dia tidak dibiarkan hidup oleh dewi keadilan” (ay. 4). Namun setelah lama mereka menanti akan apa yang akan terjadi dengan Paulus, ternyata tidak ada yang terjadi hingga mereka berubah pikiran dan menganggap bahwa Paulus adalah seorang dewa. Setelah orang-orang di Pulau Malta tahu bahwa ayah Gubernur Publius sudah sembuh, maka datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan minta disembuhkan juga. Itu hanya bisa terjadi karena kuasa Allah.  Allah menyertai Paulus melalui penyataan kuasa-Nya. Dengan berdoa, sesungguhnya Paulus telah “memberitakan Injil”, Paulus menyatakan bahwa Allahlah yang berkuasa untuk menyembuhkan, Paulus memperkenalkan Allah yang hidup. Dengan berdoa, Paulus membuat orang mengalami kehadiran dan kuasa Allah yang hidup.

 

Apa yang dapat kita ambil hikmat dari kisah Paulus ini?

1. Tuhan yang menuntun hidup kita

Dengan keteguhan iman, kita yakin dan percaya bahwa apapun yang sedang kita hadapi, Tuhan akan menuntun langkah hidup orang yang beriman. Bisa saja pergumulan datang silih berganti dengan tidak hentinya, namun demikian kita tidak dapat berkata bahwa Tuhan tidak memperlulikan hidup kita. Segala sesuatu bisa terjadi, namun segala sesuatu dapat mendatangkan kebaikan pada kita. Seandainya hal seperti yang dialami Paulus itu tidak terjadi, mungkin Injil tidak akan sampai di pulau Malta. Sehingga dapat kita melihat bahwa semuanya yang terjadi itu tidak lepas dari rencana Tuhan yang besar. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh Tuhan untuk menuntun dan menyertai hambaNya, sehingga sebagai orang beriman tidak selayaknya kita gentar dan takut, namun kita belajar dari Paulus dengan keteguhannya menghadapi yang terjadi dalam hidupnya.

2. Menjadi berkat

Kemudian kita dapat belajar dari Paulus. Sekalipun dia berada dalam bahaya, namun kehadirannya tetap menjadi penyejuk dan penyembuh bagi orang yang disekitarnya. Hal ini dapat kita saksikan ketika di dalam kapal Paulus meneguhkan hati orang yang takut, dan di pulau Malta Paulus menjadi penyembuh melalui doanya bagi orang-orang yang sakit yang datang padanya. Firman Tuhan hendak mengatakan kepada kita, bahwa apapun yang sedang kita hadapi, kemana pun kita pergi, dimanapun kita tinggal dan dimanapun tempat kita bekerja, supaya kita tetap menjadi anak-anak Tuhan yang membawa berkat Tuhan.

 Biv Rusnaria Br Sibarani 

Resort Kisaran

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar