Minggu XX DUNG TRINITATIS
30 OKTOBER 2022
No |
Partangiangan Keluarga |
Partangiangan Sektor / Wijk /
Lunggu |
1 |
Marende BE. No. 117 : 1 + 4 “Jahowa
Debatanta Do” |
|
2 |
Tangiang Pamuhai |
Votum : A.XIV.B –
D.XIII.55 |
3 |
Manjaha Turpuk : JESAYA 1 : 16
– 20 |
|
4 |
Marende BE. No. 221 : 1 + 4
“Saleleng Jesushi” |
Jamita : ROM 6 : 15 – 23
“ BELAJAR
BERBUAT BAIK, BERHENTI BERBUAT JAHAT”
Jemaat
yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!
Dalam Roma 6:1 dikatakan : Jika
demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa,
supaya semakin bertambah kasih karunia itu. Jawabannya “Sekali-kali tidak”,
jika seseorang telah sungguh-sungguh hidup di dalam kasih karunia justru dia
akan memiliki kuasa untuk hidup berkemenangan. Saat ini pun masih ada
orang Kristen yang seperti orang Kristen di Roma, mereka telah menjadi orang
Kristen, tetapi diantara mereka masih ada yang belum mengalami kelahiran baru.
Pola kehidupan mereka yang lama masih mendominasi kehidupan mereka. Pada masa
kinipun ada orang Kristen yang seperti itu, mungkin kekristenannya hanya
merupakan Kristen keturunan dan atau Kristen KTP saja, mereka belum mengalami
pembaharuan rohani. Roma 6:15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat
dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih
karunia? Sekali-kali tidak. Ada
perbedaan yang jelas di dalam Roma 6:1 yaitu bolehkah kita berbuat dosa
karena kita berada di bawah kasih karunia?.. sedangkan dalam Roma 6:15
dan akankah kita berbuat dosa….
Jika kita baca Roma 6:1-14, Jika kita sudah mati bersama Kristus, dikuburkan dalam
Baptisan Kudus/ selam, dan kita dibangkitkan kembali bersama dengan kebangkitan
Kristus maka kita punya kuasa untuk hidup berkemenangan. Setelah kita hidup
dalam Yesus apakah kita masih akan buat dosa? Bagaimana untuk kita menang atas
dosa? Alkitab menjelaskan bahwa hanya ada dua bapa dalam dunia ini:
1.
Yohanes 10:10, Allah Bapa di sorga, yang datang dalam Tuhan Yesus
yang memberikan hidup yang kekal dan hidup dalam segala kelimpahan. Kelimpahan
yang pertama dan utama adalah hidup kekal, hidup berkemenangan atas dosa dan
hidup yang penuh kuasa, tentu termasuk juga berkat berkelimpahan untuk
kebutuhan hidup di dunia ini dalam melayani Tuhan sesuai kehendak-Nya.
2.
Yohanes 8:44, iblis, dia adalah pembunuh manusia sejak semula, tidak
hidup dalam kebenaran, dia adalah bapa segala dusta. Tidak ada Kristen yang
netral! Jika kita sudah menjadi seorang Kristen maka Bapa kita sudah jelas
yaitu Allah Bapa di sorga. Dan jika Bapa kita sudah jelas maka kita harus
tinggal menetap di Rumah Bapa, jangan gentayangan/ pindah-pindah keyakinan.
Roma 6:1, Jika
kita belum di dalam Kristus maka dosa bukan pilihan tetapi menjadi
tabiat/kebiasaan dalam hidup (Mazmur 51;7, Roma 3:23, Roma 3:10). Tetapi
setelah kita dimerdekakan di dalam Kristus (Roma 6:15) maka kita
diperhadapkan dengan pilihan, apakah kita mau tetap hidup dalam dosa atau hidup
dalam kemerdekaan yang Tuhan sudah anugerahkan kepada kita sebagai
anak-anak-Nya.
Hukum dosa adalah semua orang ditarik untuk berbuat dosa,
mau tidak mau tetap berbuat dosa, ada hukum grafitasi/ daya tarik bumi, pasti
selalu ditarik ke bawah. Dosa akan menarik kita ke bawah /ke tabiat dosa dan
duniawi. Kita tidak akan bisa bebas dari dosa kecuali ada kuasa yang lebih dahsyat
dari kuasa dosa dan iblis, kuasa yang menarik kita ke atas. Dan kuasa yang bisa
membawa kita naik ke atas /hidup berkemenangan adalah Tuhan Yesus karena Dia
berasal dari sorga.
Ada dua pilihan bagi kita yaitu: apakah kita mau menjadi
hamba kepada dosa atau apakah kita mau menjadi hamba kepada Kristus. Tuhan Yesus memerdekakan kita supaya kita
menjadi hamba kepada Tuhan Yesus. Jika kita memilih hamba kepada
Tuhan Yesus maka kita pasti akan mengalami kemerdekaan yang sejati.
Roma 5:17
Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka
lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan
anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu
Yesus Kristus.
Kita hidup dan berkuasa dalam kasih karunia. Kasih karunia
Allah itulah kuasa yang Tuhan berikan kepada kita. Di dalam kasih karunia sudah
satu paket dengan semua hukum Tuhan dan bahkan di dalam kasih karunia Kristus
itu bukan hanya hukum Tuhan tetapi juga kuasa untuk dapat melaksanakan
hukum Tuhan.
Kita sudah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kepada
kebenaranan/ Tuhan Yesus. Apakah kita sudah menjadi hamba kebenaran/ Tuhan
Yesus? Jika kita sudah menjadi hamba kepada kebenaran maka pasti kita selalu
rindu mendengar apa yang Tuhan instruksikan/katakan kepada kita, bukan
mendengar apa yang kita mau atau suara-suara manusia yang mempengaruhi
kehidupan kita. Ingat, bahwa kita bisa saja berbuat dosa lagi jika kita lebih
menuruti keinginan kita daripada keinginan Tuhan. Kepada apa dan siapa kita
taat berarti kita menjadi hamba kepadanya. Kita dipanggil untuk taat kepada
Kristus, firman-Nya dan Gereja-Nya,dan kepada kasih karunia yang Tuhan telah
anugerahkan kepada kita.
Roma 6:18-19
Banyak orang terhalang untuk melayani Tuhan karena mereka belum merdeka
sepenuhnya. Tuhan memanggil kita hari ini untuk mengalami kemerdekaan
sepenuhnya dengan jalan menjadi hamba Tuhan Yesus, bukan menjadi hamba kepada
yang lainnya (uang, hobi, kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan firman
Tuhan).
Kita sebagai manusia dilahirkan dalam dosa, sebab itu bisa
saja kita bergumul dalam berbagai hal. Roma 7:18-25. Keadaan manusia
pada umumnya adalah bahwa hidupnya sepenuhnya dikontrol oleh dosa. Tetapi
ketika ia menjadi hamba kepada Tuhan Yesus maka ia akan dibebaskan dari segala
dosa dan dimampukan untuk hidup berkemenangan supaya menjadi mitra Tuhan
memberkati pekerjaan Tuhan.
Kekristenan bukan dengan usaha kita maka kita akan menang
tetapi kekristenan karena usaha/ kuasa Tuhan dalam hidup kita yang membuat kita
menang atas pencobaan dan dosa. Hukum dosa selalu menarik untuk membinasakan,
hukum Tuhan selalu mengangkat kita untuk berkemenangan. Hukum dosa hanya bisa
dikalahkan oleh Tuhan Yesus yang bersal dari sorga. Hukum dosa selalu berakhir
dengan hukum maut artinya kebinasaan kekal. Wahyu 21:8. Kita hanya bisa
mengalami kemerdekaan sejati kalau kita menjadi hamba kepada Kristus. Di luar
Tuhan Yesus ada hukum lain yang menarik yaitu hukum dosa. Jika kita menjadi
hamba kepada Tuhan Yesus kita mempunyai kuasa untuk menang atas dosa/ kedagingan
dan kuasa-kuasa kegelapan. Kita tidak punya kuasa sendiri kecuali kita ada di
dalam Tuhan Yesus (Matius 28:20). Roma 6:22, Kekudusan hidup itu
adalah buah dari ketaatan kita kepada firman Tuhan, bukan usaha kita. Jika kita
menjadi hamba kepada Tuhan Yesus maka Tuhan memberikan kepada kita kemampuan
untuk hidup kudus. Tidak ada seorang Kristen yang mampu hidup kudus karena
usahanya sendiri, melainkan karena ia telah menjadi hamba kepada Tuhan Yesus.
Bukti bahwa kita sudah merdeka secara rohani adalah kita taat kepada kebenaran,
kita menjadi hamba kepada kebenaran dan buahnya kita mengalami pengudusan dan
akhirnya hidup yang kekal. Di manapun kita berada kuasa Tuhan lebih besar dari
kuasa apapun. Kuasa Tuhan Tuhan selalu membentengi kita. Hukum dosa selalu
menarik kita ke bawah dan berakhir dengan hukum maut, tetapi hukum kasih
karunia Kristus itulah keselamatan dan hidup yang kekal di dalam Tuhan Yesus
Kristus.
Galatia 5:1,13
Kemerdekaan yang kita alami di dalam Tuhan Yesus adalah untuk melayani Tuhan
Yesus, melayani satu dengan yang lainnya dalam kasih. Kita tidak dipanggil
untuk menyalahgunakan kemerdekaan. Di dalam Tuhah Yesus, setelah kita merdeka
maka kita harus mengikuti firman Tuhan karena firman Tuhan adalah peraturan
yang Tuhan berikan supaya kita hidup diberkati oleh Tuhan. Amin.
Bahan Diskusi:
1. Apa yang menjadi
makna bagi kita yang sudah dimerdekakan oleh Tuhan Allah dalam nama Tuhan Yesus
Kristus?
2. Apakah kita masih
tunduk kepada kuasa dosa dan kuasa Iblis di tengah dunia ini?
5 |
Marende BE.
No. 128 : 1 – 2 “Ditanda Debatanta” |
||
6 |
Tangiang
Sian Natoras |
Tangiang
Sian Ruas Na Ro |
|
7 |
Marende BE.
No. 273 : 3 “Jesus Tuhanhu Rajai Ma Au” |
||
8 |
Tangiang
Sian Anggota Keluarga |
Tangiang
Sian Na Manjabui |
|
9 |
Marende BE.
No. 690 : 1---“Hibul Rohangku” (P.Pelean) |
||
10 |
Panutup Tangiang Ale
Amanami Amen (3x) HKBP |
Panutup Tangiang
Pelean – Tangiang Ale Amanami Pasupasu –
Amen (3x) HKBP |
|
Panurat
:
Pandita
HKBP Distrik XIII Asahan Labuhanbatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar