Selasa, 07 September 2021

KHOTBAH MINGGU 05 SEPTEMBER 2021 Kuatkanlah Hatimu, Jangan Takut! Jesaya 35: 4-10

 

Kuatkanlah Hatimu, Jangan Takut!

Jesaya 35: 4-10

Nats ini diawali dengan kalimat,“Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!”. Sapaan penuh pengharapan yang menyejukkan hati terutama bila kita sedang menghadapi pergumulan hidup. Terlihat jelas bahwa Yesaya menggambarkan pertolongan dari Allah dengan amat baik, “..kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.” (ay.10).  Bahkan dikatakan, yang buta dicelikkan, yang tuli akan mendengar, yang lumpuh akan melompat dan yang bisu akan bersorak-sorai (ay. 5-6a). Semua bersukacita menyambut datangnya Allah Sang Penyelamat umat-Nya.

Pdt Dr. Sukanto Limbong dalam bukunya mengatakan bahwa kekuatiran ada sepanjang sejarah hidup manusia. Jadi tak dapat dipungkiri  rasa kekuatiran kerap kali akan timbul ketika manusia diperhadapkan dengan penderitaan. Kekuatiran/rasa takut hadir dengan berbagai bentuk dan peristiwa yang mengancam masa depan. Oleh karena itu, sumber utama dari kekuatiran adalah melorotnya iman kepada Tuhan. Kekuatiran ternyata bukan saja persoalan psikologis tetapi persoalan iman. Melalui nats ini Yesaya mengajak umat Tuhan, orang Kristen masa kini untuk mau memiliki komitmen hidup dan iman yang kuat. Bukan semata karena senantiasa hidup di zona aman dan nyaman kemudian bersukacita dan bersyukur. Akan tetapi, dalam hidup yang mengalami ragam penderitaan berat sekalipun, maka umat Tuhan akan terus mensyukuri setiap peristiwa dan tidak kuatir sebab Allah adalah Penolong.

 Segala pergumulan yang dialami umat Kristiani ini harus dianggap sebagai didikan-Nya agar kita beroleh bagian dalam karakter-Nya. Kenyataan di atas membuktikan bahwa Tuhan mendidik dan membentuk orang-orang yang dikasihi-Nya melalui berbagai kesulitan dan penderitaan. Penderitaan itu mendidik, mendewasakan dan menjadikan manusia  berkepribadian unggul. Inilah yang dimaksud dengan pembentukan karakter melalui penderitaan. Penderitaan ada bukan semata-mata sebuah bentuk ketidaksayangan Allah kepada umat-Nya. Ini adalah bentuk perhatian Allah untuk menyadarkan umat-Nya bahwa Dia lah sang sumber segala sesuatu, sang Penolong, Maha Besar dan Maha Kasih. Yang memberikan pandangan agar kita mau terus menjadi lebih baik dan terus berpengharapan hanya kepada Allah.

Pergumulan yang mungkin terjadi karena kondisi ekonomi yang sulit, pekerjaan yang tak menentu,  sakit penyakit yang tak sembuh, jodoh yang tak kunjung datang, kehilangan orang-orang yang dikasihi, dll. Namun dalam kondisi demikian firman Tuhan hari ini mengingatkan kita: “Jangan takut! Ia akan menyelamatkan kamu!”. Ingatlah, pertolongan Allah bak alunan musik klasik yang menenangkan, layaknya oase di padang gurun yang menyejukkan dan seperti  air  mengalir yang memberikan kepastian tujuan dan kedamaian. Pertolongan Allah selalu ada, hadir dan siap untuk menolong umat-Nya.

Novita Grace Sitorus, S.Th

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar