Selasa, 07 September 2021

MARKUS 3:20-35 Jangan Menghujat Roh Kudus

 

Jangan Menghujat Roh Kudus

 MARKUS 3:20-35

Dianggap ‘tidak waras’ atau ‘aneh’ bahkan sampai difitnah karena melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kebiasaan umum memang tidak menyenangkan. Apalagi Ketika kita melakukannya dengan kesadaran penuh, dan tindakan kita  tersebut adalah   baik dan benar. Inilah yang dialami Yesus  dalam  khotbah kita hari ini. Ajaran Yesus  menimbulkan kontroversi bagi sejumlah kelompok. Pertama, keluarga Yesus yang berpikir Dia sudah terlalu lelah dan terganggu jiwaNya (ay. 21). Kedua, ahli-ahli Taurat menuduh Yesus mengusir roh-roh jahat dengan menggunakan kuasa dari “penguasa roh-roh jahat”  dan mereka juga menuduh Yesus, bahwa Dia “kerasukan roh jahat” Mereka mengatakan bahwa Yesus kerasukan Beelzebul. Yesus berada dalam kondisi yang sulit walaupun demikian  Yesus tidak gentar Dia tahu apa yang sedang dilakukanNya. MisiNya sangat jelas, mewartakan Allah yang adalah Kasih.

Yesus menyingkapkan ketidakbenaran tuduhan para ahli Taurat itu dengan sebuah pertanyaan akal-sehat (logis): “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?” Yesus tidak lagi menggunakan kata Beelzebul sebagai satu diantara kuasa iblis, tetapi lebih luas lagi yaitu pekerjaan iblis yang telah merasuki kehidupan umat Israel sehingga mereka berdosa dihadapan Allah. Yesus membuka kedok mereka lah bahwa yang sesungguhnya  iblis itu adalah mereka para ahli ahli taurat  , mereka  menjadi buta terhadap kebenaran, mereka cemburu terhadap Yesus. Melalui pengusiran roh-roh jahat dan penyembuhan orang-orang sakit Yesus sebenarnya sedang melakukan penghancuran Kerajaan Iblis, bukan membangunnya.  Justru yang sedang dilakukan oleh Yesus adalah mengambil kembali apa yang telah dirampas oleh iblis, orang-orang yang dahulunya telah dirampas oleh iblis sekarang Yesus telah datang untuk membebaskannya. Yesus menegaskan bahwa dengan menuduh diriNya mengusir roh jahat dengan kuasa penghulu setan, para ahli Taurat itu telah melakukan penghujatan terhadap Roh Kudus, dan itu suatu dosa yang tidak terampuni selamanya, “Siapa saja yang menghujat Roh Kudus tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa yang kekal” (ay. 29). Mereka memutarbalikkan kebenaran, menolak karunia keselamatan Allah

Pekerjaan yang Tuhan Yesus lakukan bukanlah seperti yang mereka sangkakan sebagai pekerjaan roh jahat, justru sebaliknya yang Yesus lakukan adalah atas kuasa Roh Allah yang memenuhi Yesus. Karena banyaknya orang berkerumun ketika itu, hingga Ibu Yesus dan saudaraNya berada diluar dan kesulitan hingga masuk, hingga orang-orang disitu berkata bahwa Ibu Yesus dan saudaraNya ada diluar. Namun ternyata jawaban Yesus cukup membuat orang banyak itu tercengang dengan mengatakan bahwa Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu” Sekali lagi mereka mau menjebak Yesus namun ternyata mereka mati kutu Yesus tidak bermaksud untuk tidak mengakui keluargaNya di tempat umum. Ini bukan berarti Yesus tidak menghormati dan tidak mengasihi ibuNya atau saudara-saudaraNya. Tetapi Dia mau menegaskan bahwa pribadiNya adalah milik semua orang percaya yang mau melakukan kehendak Bapa Melalui Khotbah  ini kita belajar tentang ketidakpercayaan kepada Yesus maka tidak akan ada pengampunan dosa bagi mereka, sementara bagi orang yang menerima dan yang percaya kepada Tuhan Yesus akan menerima kehidupan yang kekal sebagai satu keluarga dalam kerajaan Allah. Amin

 

Pdt Budianto Sianturi

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar