Selasa, 07 September 2021

Khotbah Minggu 20 Desember 2020 Teks: 2 Samuel 7: 1 – 16 Kerajaan Mesias yang kokoh selama-lamanya!

 

Khotbah Minggu 20 Desember 2020

Teks: 2 Samuel 7: 1 – 16

Kerajaan Mesias yang kokoh selama-lamanya!

 

Jemaat yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus!

Selamat Adven ke-empat buat kita semua, secara umum ada 2 hal yang dilakukan oleh seseorang atau mereka yang sudah berada di puncak kesuksesan. Hal pertama yang dilakukan adalah menikmati keberhasilannya dengan melupakan orang-orang yang sudah membantunya hingga sampai pada prestasi yang diraihnya. Hal kedua  adalah  bersyukur dan mengingat, tidak melupakan orang-orang yang berperan dan membantunya  dalam meraih keberhasilannya, mencari dan memohon agar selalu mendoakannya untuk bisa bertahan melakukan tugasnya dengan baik. Daud dalam pemberitaan Firman Tuhan hari ini sudah mencapai kesuksesan dan sudah berhasil menjadi raja penuh atas seluruh Israel. Mahkota keberhasilah sudah diberikan kepadanya, dia sudah berada di takhta kerajaannya di Yerusalem. Dalam keadaan seperty itu hal yang utama dipikirkan Daud adalah menghormati Allah dan mensejahterakan umatNya.  Daud ingin menunjukkan kepada umat bahwa Daud menempatkan Allah diatas segalanya. Untuk maksud ini, Daud ingin membangun rumah (tempat) kediaman Allah, agar dengan demikian kehadiran Allah yang menyertai, memberkati, dan menuntun kehidupannya beserta umatnya akan selalu dirasakan, namun ternyata niat baik Daud tidak disetujui Allah.

Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus,

Rencana Daud untuk membangun rumah bagi Tuhan, supaya ada tempat bagi umat untuk menyembah Tuhan. Keinginan ini muncul, ketika dia membandingkan keadaannya, tempat tinggalnya di istana yang begitu megah dan nyaman, sementara Tabut Tuhan yang sudah berada di Yerusalem, yang melambangkan kehadiran Tuhan masih berada di bawah tenda (tempat yang sangat sederhana). Daud ingin memastikan bahwa Tuhan menetap, secara permanen di Yerusalem, tetapi rencana baik Daud ternyata tidak disetujui Allah. ada tiga alasan theologis  mengapa Allah tidak menyetujui rencana baik Daud. Pertama, Allah mau mengingatkan Daud bahwa otoritas pembangunan bait Allah bukan berasal dari manusia tetapi berasal dari Allah, yang walaupun dari dirinya Daud mampu, sanggup untuk membangun rumah Allah tetapi dia harus tahu bahwa otoritas pembangunan rumah Allah berasal dari Allah sendiri, hal ini jelas sebagaimana yang diperintahkan Allah di dalam keluaran 25 mengenai pembangunan kemah suci. Segala sesuatu yang berkaitan dengan keberadaan kemah suci itu adalah sesuai perintah Allah. Dalam hal ini kita juga harus memahami bahwa, tidak selalu apa yang baik menurut kita itu baik menurut Tuhan.  Kedua, Allah mau menegaskan bahwa: Allah itu tidak tinggal dalam tempat yang terbatas. Dia adalah Allah yang omnipresent, Maha hadir, bebas. Yang perlu dipahami adalah perkenanan TUHAN hadir di setiap tempat atau persekutuan umatNya. Allah mengingatkan, sebagaimana yang terjadi dalam perjalanan di padang gurun, Allah senantiasa bergerak mengikuti langkah umatNya. Inilah yang perlu kita imani pun dalam kondisi sekarang ini, dimana masih ada yang melaksanakan ibadah di rumah. Kita percaya bahwa Tuhan kita berkenan hadir dan memberkati hidup kita dan ibadah yang kita lakukan, walau masih harus di rumah. Itu artinya bahwa bait suci yang sesungguhnya adalah hati kita yang selalu mengingat perbuatan-perbuatan Allah dalam hidup kita. Ketiga, Daud adalah orang yang berkenan  bagi Tuhan, maka rencana Allah untuk Daud bukanlah membangun rumah bagi Allah untuk yang sementara, tetapi justru menjanjikan masa depan yang cerah bagi keluarga dan takhtanya. Tanpa rumah ibadah yang didirikan Daud, Allah sebenarnya sudah berkarya melalui Daud. Begitu banyak hal yang sudah dikerjakan Allah dalam diri Daud, dimulai dari ketika Allah memilih dan mengangkatnya menjadi raja atas umatnya, bukanlah karena keistimewaan dan kehebatan dirinya, melainkan mutlak inisiatif Allah sendiri. Daud memiliki nama besar, karena kehadiran Mesias yang berasal dari keturunan Daud.  Selain itu dalam perjalanan kehidupannya  Allah memberi kemenangan gemilang dengan melenyapkan semua musuh-musuh Daud, diberi kemampuan melawan singa, mengalahkan musuhnya Goliat si manusia raksasa itu, keberhasilannya menghindar dari serangan Saul dan yang lain. Karya Allah yang luar biasa  bukan hanya untuk Daud sendiri, karena Allah tidak  berhenti disitu saja, tetapi juga keturunannya akan terus menjadi penerus kerajaan Israel, ini terwujud di dalam diri Salomo anaknya yang diangkat menjadi raja untuk menggantikannya dan yang mendirikan Bait Allah dan kerajaannya  kokoh. Penggenapan kerajaan ini dilakukan oleh Mesias, Yesus Kristus yang mendirikan rumah kekal yang akan dihuni oleh orang-orang percaya. Benar, kerajaan Salomo berakhir tetapi kerajaan Mesias kekal selama-lamanya.

Terakhir, jaminan bagi keturunan Daud: Allah akan menjadi Bapa bagi keturunan Daud dan mereka menjadi anak-anak-Nya. Hal ini menggambarkan hubungan yang  erat dan pasti antara Allah dan orang-orang yang percaya yang menjadi pewaris kerajaan Allah, karena semua orang yang dipimpin oleh Roh adalah anak-anak Allah. Betapa istimewanya kehidupan orang-orang yang percaya, karena kita memiliki Bapa yang Kekal. Allah berjanji, kasih setianya tidak pernah hilang dan kerajaan Mesias akan kokoh sampai selama-lamanya di dalam Yesus Kristus. Inilah sukacita terbesar bagi orang-orang yang percaya, karena hanya kasih setia Allah di dalam Yesus Kristus yang oleh pengorbananNya di Kayu Salib, menjanjikan kehidupan kekal. Jesaya 43, 4a dikatakan: Oleh karena engkau berharga dan mulia di mataKu dan Aku ini mengasihi enngkau. Kasih setia dari Allah itu kekal sampai selama-lamanya dan akan tercurah dari Allah bapa.  Selamat Advent ke-empat, Tuhan Yesus memberkati. Amin.

HKBP Kisaran Kota

Penulis kotbah: Biv. Ruslyana Silalahi

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar