Selasa, 07 September 2021

KHOTBAH MINGGU DOA ORANG BERIMAN 1 Yohanes 5: 1-5

 

DOA ORANG BERIMAN

1 Yohanes 5: 1-5

Hidup adalah perjuangan.  Alkitab mengajarkan bahwa kita berada dalam suatu pertempuran. Alternatifnya jelas, di satu sisi ada kekalahan, di sisi lain ada kemenangan. Setiap manusia pastilah menginginkan kemenangan. Tak seorangpun ingin kalah dalam kehidupan ini. Sadar atau tak sadar, setiap hari kita “berperang”dalam hidup kita. Perang untuk mengalahkan hawa nafsu, perang untuk  memutuskan mana jalan yang terbaik yang harus dijalani. Berperang antara melakukan kehendak Tuhan atau kehendak diri sendiri.  Maka di Minggu Rogate ini kita bersama-sama hendak mempergumulkan firman Tuhan mengenai hal berdoa. sesuai dengan topik minggu “Doa Orang Beriman”. Beberapa hal yang bisa kita renungkan Khotbah Minggu ini , yakni

 

1.      Percaya bahwa Yesus adalah Kristus

Percaya pada Yesus adalah pekerjaan Allah bukan hanya keputusan manusia . Ketika manusia percaya pada Yesus, saat itu ia dilahirkan dari Allah. Yesus telah ditetapkan menjadi jalan keselamatan bagi kita, di dalam nama Yesus telah diberikan kuasa di sorga dan di bumi, Dia yang berkuasa atas kehidupan ini. Sehingga di dalam nama Yesus kita dapat menaruh pengharapan, permohonan dalam doa. Di Yohanes 14:13-14 Tuhan Yesus berkata “dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” Dengan percaya dalam nama Yesus kita memiliki kepercayaan bahwa Tuhan akan mengabulkan doa kita dan memperoleh apa yang kita minta (ay. 14-15). Ketika kita telah berdoa dalam nama Yesus, maka tidak ada lagi ada kebimbangan dan keraguan yang mengombang-ambingkan hidup kita.

2.      Mengasihi Allah

Sama seperti seorang bapa mengasihi anak-anaknya, demikian pula seorang anak juga akan mengasihi bapanya. Maka demikian juga hubungan orang percaya dengan Tuhan, bahwa kita tidak hanya tahu bahwa Allah mengasihi kita, tetapi kita juga dapat menunjukkan kebesaran kasih kita kepada Allah.

Sehingga kita berani dan yakin datang untuk berdoa kepada Allah bukan hanya karena kita tahu bahwa Allah mengasihi kita, tetapi juga kita berdoa kepada Allah adalah karena kita mengasihiNya. Kita datang berdoa kepada Allah bukan hanya karena kita memohon pengasihanNya tentang sesuatu hal, tetapi kita berdoa adalah wujud kasih kita kepada Allah, bahwa melalui doa kita dapat mewujudkan hubungan kita yang intim dengan Allah.    

3.      Mengasihi sesama

Dilahirkan menjadi anak-anak Allah berarti dipersilahkan masuk ke dalam relasi kasih. Relasi kasih dengan Allah melalui Yesus inilah yang mendorong kita untuk mengasihi saudara seiman. Mereka menjadi saudara kita di dalam Kristus, tanpa memandang ras, bahasa, budaya, strata ekonomi, atau pendidikan. Maka kita tidak selayaknya membedakan orang berdasarkan hal-hal tersebut, melainkan pandanglah sebagai orang yang sudah sama-sama diselamatkan oleh Tuhan. Meskipun di antara kita terdapat perbedaan, kita dapat tetap saling mengasihi karena kita berasal dari keluarga yang sama. Bukti seseorang mengasihi Allah adalah mengasihi saudara seiman. Mengasihi saudara seiman berarti mengasihi Allah  Ada banyak wujud kasih kita kepada sesama, salah satunya adalah melalui doa. Dengan mendoakan orang lain, maka kita mau tunduk pada perintah Tuhan untuk saling mengasihi dan kita mau merendahkan diri bahwa kita hanya dapat mengasihi sesama kita hanya melalui kekuatan Tuhan. Seperti yang Paulus pernah kisahkan tentang tantangan pelayanan yang dihadapinya, namun Allah menyelamatkannya dan itu semua tidak terlepas dari doa-doa orang percaya yang selalu menyertainya, Paulus katakan “karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami” (2 Korintus 1: 11).

 

4.      Menuruti perintah Allah

Tanda kasih yang nyata seorang anak kepada bapanya adalah taat dan menghormati perintah bapanya. Seorang bapa memberikan perintah untuk ditaati adalah karena kasih seorang bapa yang mau membimbing dan menuntun anaknya, demikian halnya seorang anak mau taat pada perintah bapanya adalah karena kasihnya kepada bapanya. Ketaatan kita kepada perintah Allah adalah karena kita tahu Allah mengasihi diri kita dan kita mengasihi Allah. Itulah sebabnya dikatakan di ayat 3 bahwa “perintah-perintahNya itu tidak berat” karena ketaatan kita para perintah Allah didasarkan pada kasih. Jika kasih menjadi dasar dari ketaatan maka tidak akan ada keberatan atau keegganan untuk melakukannya. Kita mau taat kepada perintah Tuhan karena kita tahu bahwa perintahNya itu adalah wujud dari kasihNya yang akan menuntun dan membimbing kita kepada kebaikan.

“ora et labora” yaitu berdoa dan bekerja adalah ungkapan yang sudah sering kita dengar. Bahwa dalam iman percaya kita kepada Tuhan yang mendengar dan mengabulkan doa kita tidak cukup hanya sebatas berdoa saja, namun kita diajak untuk menyambut jawaban Tuhan atas doa kita melalui ketaatan kita kepada perintah Tuhan.

Doa bukan hanya sekedar permohonan dan kata-kata yang kita mohonkan  kepada Tuhan, tetapi doa yang kita mohonkan kepada Tuhan juga haruslah kita nyatakan melalui perbuatan kita yang sesuai dengan perintahNya. Segala perbuatan, usaha dan tindakan kita juga tentunya haruslah sesuai dengan kehendak Tuhan supaya kita menerima berkat Tuhan melalui ketaatan kita pada perintahNya.  

5.      Mengalahkan dunia

Tuhan Yesus telah mengalahkan dunia ini (Yohanes 16:33), Dia yang telah menyerahkan nyawaNya untuk memenangkan kita dari kuasa dosa adalah wujud dari kasihNya yang besar kepada kita. sehingga kita diajak untuk turut serta dan tetap tinggal dalam kemenanganNya. Iman kita kepada Tuhan Yesus adalah kekuatan kita untuk mampu mengalahkan keinginan dunia yang mematikan. Sebagai anak-anak Allah, kita memiliki Tuhan Yesus Kristus yang telah mengalahkan dunia. Jangan biarkan salib Kristus sia-sia karena kita menyerah dalam peperangan iman mengasihi Allah, mengasihi sesama, menuruti segala perintah Tuhan dan berdoa memohon kekuatan dan pengampunan dosa, maka kita akan tetap menjadi pemenang dalam kehidupan ini.  “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Markus 14:38). Disini kita dapat melihat kekuatan doa, bahwa kita menyadari bahwa daging kita ini lemah, namun kelemahan itu bukan alasan untuk kita membiarkan diri kita jatuh dalam dosa, tetapi Tuhan Yesus ajarkan kepada kita jika daging kita lemah maka berjagalah dan berdoalah. Doa adalah kekuatan kita untuk dapat memelihara iman kita. Doa adalah sarana bagi kita berkomunikasi bagi Allah yang penuh kasih, di dalam doa kita dapat mengakui kelemahan dan kekurangan kita.  Semakin banyak kita berkomunikasi dengan Allah melalui doa, semakin banyak kita mengenal Allah. Tatkala hubungan kita semakin intim dan pengenalan kita semakin banyak tentang Allah, kekuatan yang kita peroleh akan mampu mengalahkan dunia. Rogate Tetaplah berdoa Amin.

 

Pendeta HKBP Resort Kisaran

 

Pdt Budianto Sianturi

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar