Sabtu, 04 September 2021

khotbah minggu 15 Agustus 2021 Yohannes 8:30-36

 

Kotbah Minggu, 15 Agustus 2021

Teks: Yohannes 8: 30 – 36

Allah yang memerdekakan.

 

Jemaat yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus,

Mungkin masih ada diantara kita yang pernah mendengar lagu ini: “Hidup bagaikan seekor burung dalam sangkar yang terkekang. Biar sangkarku terbuat dari emas, lebih baik ‘ku hidup di hutan luas”.  lagu ini  menggambarkan kerinduan yang sangat dalam akan hidup bebas, merdeka. Bangsa kita 2 hari ke depan akan merayakan kembali kemerdekaannya yang ke 76 tahun. Perayaan kemerdekaan ini adalah peringatan kemerdekaan dari kuasa penjajah. Pasti setiap kali kita sampai pada hari itu kita akan mengingat akan usaha, perjuangan para pahlawan bangsa untuk meraih kemerdekaan bangsa ini. Tetapi kemerdekaan kita sebagai manusia adalah kemerdekaan, kebebasan dari perhambaan dosa. Memang kemerdekaan, kebebasan dari semua bentuk yang menjajah harus diperjuangkan, namun yang berkaitan dengan dosa, usaha manusia  tidak dapat menyelesaikannya. Kita tahu bahwa,  dosa telah mengubah status manusia dari anak menjadi hamba. Satu-satunya yang dapat mengubah status kita dari hamba menjadi anak adalah Yesus Kristus, yang memiliki hak di dalam rumah itu. Itu sebabnya  kemerdekaan sejati hanya kita peroleh di dalam Yesus Kristus yang disebut sebagai kebenaran itu sendiri. Bagaimana supaya orang percaya sungguh dimerdekakan oleh Yesus Kristus? Beberapa nasihat yang sangat luar biasa disampaikan Yesus buat kita yaitu:

Ø  Tetap tinggal dalam Firman-Nya dan kita benar-benar muridNya.   Adapun yang dimaksud Tinggal tetap di dalam Firman Tuhan bukanlah hanya sebatas: Nama, dibabtis, sidi, terdaftar menjadi anggota jemaat. Tetapi harus taat dan setia pada perkataan Firman Tuhan.  Tinggal tetap artinya,  menyatu dengan Kristus, seperti pohon dan ranting yang tidak akan  terpisahkan.  FirmanNya menjadi makanan rohani yang  selalu dirindukan setiap hari.

Ø  Kebenaran Kristus adalah jaminan, bukan karena status, dalam hal ini keturunan Abraham. Memiliki nenek moyang yang hebat bukanlah jaminan untuk kekekalan, keselamatan hanya ada di dalam Kristus Yesus. Warisan dari Abraham hanya di dapat apabila kita mengenal Dia (Yesus) yang diutus Bapa untuk menyelamatkan kita dan menerima Dia menjadi Tuhan dan Juru Selamat kita. Orang Yahudi tidak meras menjadi hamba siapapun. Yesus mengatakan kamu menjadi hamba dosa bila tidak percaya kepada Yesus. Mengapa demikian? Karena hanya menerima Yesus yang adlah Tuhan yang menyelamatkan maka status hamba dosa menjadi hamba yang merdeka (hamba Tuhan) yang hidupnya tidak lagi di perhamba oleh dosa tetapi dimerdekakan oleh Yesus.

Ø  Menjadi anak-anak Allah. Semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Pengampunan dari Kristus ini merupakan kuasa yang memerdekakan kita secara menyeluruh, yang memungkinkan kita memiliki hidup yang berkemenangan dalam semua aspek kehidupan kita.

Jemaat yang diberkati oleh Tuhan kita Yesus Kristus,

Benar, semua orang mendambakan kemerdekaan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa masa kini penjajahan masih ada walau bukan lagi penjajahan antar bangsa seperti dulu, tetapi banyak hal yang membuat kita, manusia, orang kristen terbelenggu dan diperbudak, seperti misalnya oleh ambisi, harta, kesenangan, bahkan  status di medsos, karena ingin terus up date status dan banyak ragam yang berupa tipu muslihat iblis dan dunia ini: misalnya dikuasai roh dendam, sakit hati kebencian, tamak akan uang, tradisi, okultisme dll. Artinya kita hidup tidak sebagaimana seharusnya yang dikehendaki Tuhan. Tetapi ingatlah: Kita yang telah dimerdekakan Kristus dari kuasa haruslah mengisi kemerdekaan itu dengan kehidupan yang benar dan berkenan kepada Tuhan, yang menghasilkan buah bagi kemuliaan namaNya. Factanya  justru masih ada yang menyalah gunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan melakukan dosa. Kita jangan lupakan: Kemerdekaan dari Kristus bukan sekedar melepaskan kita dari dosa, tetapi untuk memulihkan tujuan semula Allah menciptakan kita yaitu supaya kita hidup dalam kebenaran sehingga menjadi serupa dan segambar dengan Dia. Maka tinggal dalam kebenaranNya  itulah yang memerdekakan kita dari segala belenggu!

Penulis khotbah:

Biv. Ruslyana Silalahi

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar