Sabtu, 04 September 2021

Yohanes 16:4b-16 ROH PENGHIBUR DAN KEBENARAN

 

Roh penghibur dan kebenaran

(Yohanes 16:4b-16)

 

saudara yang terkasih di dalam Kristus Yesus, pada Minggu Pentakosta pertama ini merupakan perayaan sukacita kita sebagai umat yang percaya di dalam Kristus Yesus serta memperingati turunnya Roh Kudus. Lebih daripada itu sesunggunya kita diarahkan pada minggu Pentakosta Pertama ini, yaitu bahwa Roh Kudus itu telah bersatu dan membaur di dalam kita. Ini menjadi sukacita orang percaya bahwa kita mengimani Roh Kudus meneruskan pekerjaan Yesus Kristus di dunia ini untuk memanggil, mengumpulkan, menyatukan orang percaya menjadi persekutuan, menggalakkan kesaksian dan pelayanan diakonia yang mengkuduskan Gereja melalui Kabar Baik. Sebagaimana telah dipaparkan dalam Konfessi HKBP Pasal 1 Tentang Allah, Ketritunggalan Allah. Bahkan Roh Kudus juga yang mengajarkan serta membimbing dunia ini tentang dosa, kebenaran dan hukum.

Dalam peringatan besar dalam liturgi gereja kita sesungguhnya menjadi satu-kesatuan yang sempurna di dalam peringatan peristiwa kudus Yesus Kristus Tuhan kita. Ketika Yesus harus menderita dan mati di kayu salib serta kebangkitan-Nya dari antara orang mati pada hari ketiga, kenaikan Yesus ke surga, dan turunnya Roh Kudus. Yesus mengatakan bahwa hal ini telah disampaikan kepada para murid, orang banyak, atau bahkan kepada kita sebagai pendengar Firman Tuhan pada Minggu Pentakosta I saat ini bahwa Ia pergi kepada Bapa yang mengutus-Nya serta mengutus kembali Penghibur (ay. 7) yang disebut sebagai Roh Kebenaran (ay. 13) kepada setiap orang percaya.

Roh Penghibur dan Kebenaran itu menjadi “sumber pengetahuan” akan segala sesuatu yang dikatakan oleh Yesus. Roh itu akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman. Ketiga hal ini menjadi suatu gambaran bagi orang percaya untuk keadaan dunia terkini dihadapan Yang Maha Kudus itu. Ketiga hal itu merupakan “hemat kontradiksi” yang saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Terhadap dosa, bahwa akan ada orang menentang kebenaran dan tidak percaya kepada Yesus, perkataan, dan Berita Keselamatan di dalam Dia, terhadap kebenaran itu, bahwa Yesus akan pergi kepada Bapa dan tidak melihat-Nya lagi, terhadap penghakiman, bahwa penguasa dunia telah ditundukkan di dalak kuasa-Nya. (Yoh. 16:8-10). Setiap hal ini, hanya di dalam Roh Penghibur dan Kebenaran itulah kita dapat memahami segalanya.

Roh Penghibur dan Kebenaran itulah menjadi pembimbing dalam segala kebenaran. Roh itu akan menyuarakan kebenaran tentang Kristus Yesus yang ditinggikan dan dimuliakan oleh Bapa yang di surga. Roh itu menjadi “pengingat” kepada kita perihal segala sesuatu yang berasal dari Yesus dan Bapa. Roh itu sendirilah kebenaran itu dan kebenaran itu di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Hal ini menjadi gambaran Tritunggal Allah bahwa ketiga Subjek itu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hanya dengan iman kepada Bapa, Anak, dan Roh Kuduslah untuk memahami ke-Tritunggalan Allah.

Saudara yang terkasih di dalam Kristus Yesus, pada Minggu Pentakosta I Firman Tuhan mengingatkan kepada kita bahwa besar kuasa Roh Kudus sebagai Roh Penghibur dan Kebenaran di dalam hati dan kehidupan kita. Roh itu senantiasa membimbing kita ke dalam pemahaman akan Dia, yang akan mengajarkan segala sesuatu dan akan mengingatkan akan semua yang telah dikatakan-Nya kepada kita (Yoh. 14:26). Oleh karena Roh itulah yang memampukan kita untuk senantiasa bersaksi tentang Kristus (Yoh. 15:26). Kesaksian itu adalah benar, bahwa Yesus adalah kebenaran itu sendiri. Maka untuk kita di dalam Firman ini serta pada Minggu Pentakosta ini, memunculkan suatu pemahaman bahwa segala dinamika kebaikan dan perubahan hidup kita yang didasari oleh kesadaran dan kecerdasan spiritual, itu semua adalah oleh karena kuasa Roh Kudus dalam hidup kita.

Sesunggunya, kita adalah insan yang lemah tanpa Roh Penghibur dan Kebenaran itu yang menguasai kita. Sebagai orang percaya janganlah kita mengatakan bahwa Roh Penghibur dan Kebenaran itu tidak terdapat di dalam kita, bahkan sesungguhnya Roh itu telah di dalam diri orang-orang percaya. Hanya saja bagi sebagian orang tidak menyadari bahwa Roh itu telah berdiam di dalam dia. Di dalam kelemahan kita sebagai manusia dihadapan Allah, tugas kita hanya membiarkan diri kita dituntun oleh Roh (bnd. Gal. 5:1). Roh itu akan membimbing kita melakukan segala kehendak Tuhan. Roh itu sendiri berkuasa untuk mengubah kehidupan kita. Kita adalah pribadi yang tidak berdaya tanpa Tuhan menguatkan kita di dalam Roh-Nya. Maka segala ritme perjalanan hidup akan sangat berarti jika kita berpautkan diri kepada Tuhan di dalam Roh Kudus. Peliharalah hidup dengan berdoa senantiasa agar tidak jatuh kepada pencobaan yang berujung kepada penghujatan Roh Kudus. Sebab dosa yang tidak terapuni adalah menghujat Roh Kudus (Mrk. 3:29). Roh Penghibur dan Kebenaran itu memberi penguatan dan penghiburan kepada kita untuk menyaksikan kebenaran di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Amin

 

Penulis Khotbah

Pdt. Albert J. P. Pasaribu, STh

Pendeta Fungsional HKBP Kisaran Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar